Buntut ledakan dahsyat, pihak militer Lebanon masih menyelidiki terkait penyebab ledakan dahsyat yang terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon itu. Hingga kini 16 orang staf pelabuhan Beirut ditahan untuk dimintai keterangan.
Seperti dikutip dari AFP , Jumat (7/8/2020), pihak otoritas Lebanon menyatakan penyelidikan terkait ledakan yang menewaskan 130 orang ini, masih berlangsung sampai sekarang.Menteri Luar Negeri Lebanon juga memberi waktu 4 hari kepada komite penyelidikan untuk menentukan penyebab ledakan itu.Sementara itu, Jaksa Penuntut Militer Fadi Akiki menyatakan 18 staf di pelabuhan Beirut telah dipanggil untuk diinterogasi.Menurutnya 16 staf di antaranya saat ini ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"16 di antaranya masih dalam tahanan menunggu penyelidikan lebih lanjut. Mereka termasuk petugas pelabuhan dan bea cukai serta petugas maintenance dan manajer mereka," ucap Akiki.Akiki juga menyampaikan bank sentral telah memerintahkan pembekuan aset untuk tujuh pejabat pelabuhan dan bea cukai, termasuk Badri Daher, direktur jenderal otoritas bea cukai Lebanon.Hingga kini, ledakan dahsyat di Lebanon itu, telah menewaskan sedikitnya 130 orang dan melukai kurang lebih 5 ribu orang. Banyak asumsi yang muncul dari peristiwa memilukan itu.Sebelumnya diberitakan sebuah ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Ledakan menggetarkan gedung-gedung, menghancurkan jendela-jendela, dan menimbulkan kepulan asap besar ke langit.Ledakan besar itu terasa hingga ke Siprus. Padahal jarak Lebanon ke Siprus cukup jauh, yang mencapai hingga ratusan mil.
Baca Juga :