Asteroid “Tambang Emas Terbang” Bernilai Ribuan Triliun Rupiah Akan Dikeruk 2027

tambang terbang 1
tambang terbang 1 (Foto : )

Asteroid 1986DA dijuluki "tambang emas terbang" karena logam mulia yang terkandung di dalamnya diperkirakan bernilai 10 triliun poundsterling atau sekira Rp192 ribu triliun. Sebuah perusahaan pertambangan Inggris, Asteroid Mining Corporation, berencana untuk meluncurkan misi penambangan Asteroid 1986DA, yang dikatakan bernilai 10 triliun poundsterling pada 2027. Asteroid Mining Corporation didirikan oleh Mitch Hunter-Scullion pada Maret 2016.

Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk memajukan peradaban manusia dalam revolusi industri ketiga. Mereka mengklaim bahwa penambangan asteroid, yang juga dikenal sebagai sumber daya industri luar angkasa dan peluang ekonomi tunggal terbesar dalam sejarah manusia. Pada Mei lalu, Hunter-Scullion dalam Kemitraan Pelatihan Doktoral Universitas Oxford mengatakan, meski sumber daya Bumi terbatas, masyarakat memiliki permintaan tanpa batas.

"Sumber daya Bumi terbatas. Permintaan masyarakat terhadap mereka tak terbatas. Sumber daya luar angkasa akan memungkinkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama berabad-abad,” ujar Hunter-Scullion. Hunter-Scullion juga mengatakan, langit bukanlah batasnya karena industri sumber daya ruang angkasa dapat menelurkan kemungkinan tanpa batas. 

Setelah berminggu-minggu mempelajari dan mengidentifikasi asteroid mana yang paling berharga dan kandidat yang paling layak untuk dijelajahi, mereka menemukan Asteroid 1986DA. Perusahaan tersebut menaksir bahan-bahan yang dapat ditemukan di dalamnya sekira 13 triliun dollar AS. Asteroid itu dijuluki " tambang emas terbang" karena nilai logam yang terkandung di dalamnya. Lantas perusahaan Hunter-Scullion berencana meluncurkan misi untuk menambangnya.

"Pada dasarnya, selama beberapa minggu, sebagian dari kami yang bekerja untuk mengidentifikasi asteroid mana yang paling berharga dan kandidat yang paling layak untuk dijelajahi. Salah satu yang muncul adalah Asteroid 1986DA,” ujar Hunter Scullion. "Sebuah asteroid dengan diameter 1 km dan dalam persentil ke-90 atas untuk komposisi platinum pada dasarnya akan menjadi sekitar 9-10 triliun poundsterling," kata CEO muda itu.

Lebih lanjut, Hunter-Scullion berupaya mencari pendaftaran resmi atas penambangan Asteroid 1986DA untuk peluncuran misi pada 2027. Pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat membantunya dalam masalah hukum karena legislator AS mengeluarkan undang-undang pada 2015 yang memungkinkan perusahaan swasta untuk bergabung dalam industri penambangan luar angkasa.

Menurut undang-undang, warga AS diizinkan untuk berpartisipasi dalam eksplorasi komersial dan eksploitasi sumber daya luar angkasa yang mencakup air dan mineral saat NASA mendukung kegiatan penelitian tentang penambangan luar angkasa. Dia juga menambahkan bahwa industri penambangan luar angkasa memiliki kemungkinan pertumbuhan yang sangat besar karena ada miliaran asteroid serupa yang terbang di ruang angkasa yang dapat digunakan untuk penambangan.

"Jadi pada dasarnya apa yang telah kami lakukan, kami telah melihat sumber daya potensial untuk peluncuran misi pada tahun 2027. Tapi kami percaya ada ratusan miliar, kalau tidak mungkin lebih," tutupnya. Daily Star