Mahluk berkepala binatang menjadi misteri abadi di Goa Kiskendo, Kendal, Jawa Tengah. Ada yang berkepala sapi, kerbau, juga kera. Mereka bertarung di Gua Kiskendo. Mitos ini dipercaya warga sekitar dan dituturkan turun temurun. Siapakah makhluk-makhluk itu?
Ada pelataran cukup luas sebelum memasuki gerbang Goa Kiskendo. Bisa untuk parkir maupun sekedar istirahat setelah diterpa matahari selama perjalanan.
[caption id="attachment_353242" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Agak sunyi saat saya sampai di sini. Bahkan terkesan misterius. Hutannya lebat dan nyaris tanpa percakapan manusia. Mungkin karena saya datang ke sini tidak pas hari libur.
"Sendirian mas?," tiba-tiba suara dari belakang mengagetkan saya.
Rupanya salah satu petugas yang jaga di hutan Kiskendo ini datang menghampiri. Namanya Pak Kabul.
Setelah bercakap-cakap sebentar, ia memerintahkan anak buahnya untuk menemani saya masuk ke dalam goa.
[caption id="attachment_353237" align="alignnone" width="900"]
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Lubang goa pertama atau sebut saja gerbang, ukurannya besar namun kedalamannya hanya beberapa puluh meter lalu tembus ke area terbuka. Dari sini akan kembali memasuki lorong sempit diantara bebatuan yang saling berhimpit.
Ciri khas goa kapur yang penuh stalagmit dan stalagtit menghiasi dasar dan atap goa. Pada ujungnya menetes air yang merupakan rembesan dari permukaan bukit atau sungai yang mengalir di atas permukaannya.
Di sebuah tebing, petugas mengajak saya berhenti sebentar. Ia menunjuk sebuah goa kecil. Cukup sempit sehingga untuk masuk harus bergantian namun di dalamnya sedikit lebih lega.
[caption id="attachment_353238" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Ada beberapa stalagtit yang bergelantungan di bagian dinding atas. Petugas tadi memukul beberapa stalagtit bergantian. Ini uniknya! Pukulan tadi menimbulkan bunyi yang mirip gamelan.
"Ini dinamakan Goa Kempul, karena batunya saat dipukul seperti suara kempul, salah satu alat gamelan. Ada tiga nada yang timbul, jadi kalau masing-masing dibunyikan bergantian bisa jadi irama musik," jelasnya.
Selain Goa Kempul, lanjutnya, di dalam kawasan Goa Kiskendo ini ada beberapa goa kecil lainnya, antara lain Goa Kampret, Goa Pertapaan dan Goa Lawang.
"Goa Lawang itu bagian yang yang pertama kita masuk tadi, kemudian ada Goa Kempul, dan nanti di depan ada Goa Kampret yang dihuni sekelompok kelelawar, dan ada Goa Pertapaan yang bagi orang penghayat keyakinan tertentu dipakai untuk bertapa," tuturnya.
Bagian goa paling bawah berupa rongga besar. Langit-langitnya berbentuk dome atau kubah begitu. Ada stalagnit kecil-kecil yang berderet dan terus meneteskan air.
[caption id="attachment_353239" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Di dasar goa ada sungai cukup deras yang mengalir menembus goa. "Sungai ini nanti bermuara di Laut Jawa, namun sebelum sampai laut ada yang dibendung untuk pengairan," tambahnya.
[caption id="attachment_353240" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Di bagian sungai ini cukup gelap dibanding bagian lain. Persis di atas sungai beberapa kelelawar yang menempel langit-langit. Kesannya agak misterius memang. Di seberang sungai bagian atas itulah ada sarang kelelawar.
Kisah Pertempuran Kesatria Berkepala Binatang
Ada sebuah cerita legenda di aliran sungai ini. Goa Kiskendo diyakini tempat bertarungnya dua kesatria berkepala sapi dan kerbau dengan dua kesatria kera.
"Lembusora adalah makhluk berkepala sapi tadi. Sedangkan makhluk yang berkepala kerbau namanya Mahesasura. Sedangkan makhluk berkepala kera adalah Sugriwa dan Subali," ceritanya.
Ia melanjutkan, Mahesasura ingin mempersunting Dewi Tara di Kahyangan. Ia bersama patihnya bernama Lembusora memaksa membawa Dewi Tara jadi permasurinya.
Batara Guru tidak berkenan. Ia memerintah dua prajurit kahyangan berujud kera yaitu Sugriwa dan Subali untuk menghalangi, dengan janji siapa yang dapat membawa Dewi Tara kembali, dialah yang berhak mempersuntingnya.
Saat itu Mahesasura dan rombongannya baru sampai di Goa Kiskendo.
Singkat cerita, Subali masuk ke dalam goa Sugriwa menunggu di luar. Subali berpesan nanti kalau air sungai berwarna kalau nanti ada darah merah mengalir ke luar lewat mulut gua, berarti dia berhasil mengalahkan Mahesasura. Tapi kalu yang mengalir keluar gua itu darah berwarna putih, maka sebenarnya Subali telah mati.
Pertempuran dahsyat terjadi di dalam goa. Subali dapat mengalahkan Mahesasura dan rombongannya dengan telak. Namun akibatnya, yang mengalir di sungai ternyata merah yang sebagian ada campuran putihnya.
Melihat Sugriwa pun mengira darah putih itu darah Subali. Ini artinya semua pelaku pertempuran tewas termasuk Subali.
Sugriwa kemudian menutup rapat-rapat pintu gua dengan batu besar dan kembali ke Kahyangan menghadap Bathara Guru.
Sementara Subali dengan kesaktiannya bisa keluar goa. Ia kecewa karena Sugriwa kembali ke Kahyangan dan ia menduga akan mempersunting Dewi Tara.
Perselisihan pun tak terhindarkan akibat salah paham. Subali menghajar Sugriwa yang adalah adiknya hingga akhirnya dilerai oleh orangtua mereka.
Subali kemudian menjadi raja penguasa Goa Kiskendo.
Percaya atau tidak dengan kisah legenda tersebut, yang jelas Goa Kiskendo di Kendal punya daya pikat dengan panorama bawah tanahnya yang memukau.
Wajah Elok Pegunungan Kertosari
Pegunungan di Desa Kertosari, Kecamatan Singorojo yang berada di sisi selatan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah agak berbeda dengan wilayah lain di sekitarnya.
[caption id="attachment_353243" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Pegunungan ini didominasi batuan karst atau kapur. Agak tandus memang, tapi sangat cocok untuk tanaman jati. Maka PT Perhutani membuka hutan produksi tanaman jati di sini.
Bukit kapur berderet dari utara ke selatan. Membentuk banyak gundukan, namun di dalamnya banyak rongga-rongga karena proses alami khas bukit kapur.
[caption id="attachment_353241" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]
Rongga itu kemudian menjadi goa. Ada yang bisa dimasuki ada pula yang tidak.
Salah satu yang bisa dimasuki adalah Goa Kiskendo. Lokasinya ada di Desa Kertosari, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Kawasan goa ini persis berada di bawah bukit dan dilalui sungai di dalamnya.
Akses transportasi bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun mobil, meski butuh sedikit perjuangan mengingat sebagian jalannya agak rusak.
Kalau dari Kendal bisa lewat jalur Kaliwungu - Boja, dan sesampainya di Desa Kertosari belok ke kanan menuju goa. Beda lagi kalau start dari Semarang. Lewatnya via jalur Ngaliyan - Boja. Nanti setelah sampai Boja, belok ke kanan menuju Kertosari.
Teguh Joko Sutrisno | Kendal, Jawa Tengah
Baca Juga :