Pejabat China dilaporkan telah memerintahkan beberapa orang Kristen untuk menghancurkan simbol agama dan larang lambang salib di gereja mereka dan menghapus gambar Yesus dari rumahnya.
Pihak berwenang baru-baru ini menghancurkan simbol-simbol agama dengan paksa di gereja-gereja di beberapa provinsi, termasuk Anhui, Jiangsu, Hebei dan Zhejiang.Menurut situs berita Radio Free Asia yang berpusat di Amerika Serikat (AS) pembongkaran dan penghancuran simbol-simbol agama dengan paksa di gereja-gereja di beberapa provinsi nyaris terjadi merata.Selain itu, para pejabat Shanxi, wilayah lain, menuntut gambar-gambar agama diturunkan dan diganti dengan gambar pemimpin komunis.Laporan tersebut muncul ketika China menghadapi kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya.Kritik itu salah satunya terhadap kontrol ketat terhadap populasi agama, terutama etnis minoritas muslim.Para pejabat yang bertanggung jawab atas urusan keagamaan di Huainan, Provinsi Anhui Timur, diduga menerobos masuk ke Gereja Kristus Shiwan untuk membongkar salibnya pada hari Sabtu dan Minggu.Peristiwa serupa juga dikatakan terjadi di Yongjia di Provinsi Zhejiang pada 7 Juli 2020.Menurut kelompok penekan China Aid yang berbasis di AS, pemerintah setempat mengirim crane dan hampir 100 pekerja untuk menghancurkan salib di Gereja Kristus Ao'di dan Gereja Kristus Yinchang.Orang-orang setempat mengatakan kepada kelompok tersebut bahwa pekerja pemerintah memaksa masuk ke gereja-gereja, menghancurkan properti gereja dan memukuli orang-orang Kristen.[caption id="attachment_352984" align="aligncenter" width="820"]
100 pekerja untuk Menghancurkan Salib di Gereja Kristus Ao'di dan Gereja Kristus Yinchang (Foto Dailymail))[/caption]Pemukulan juga termasuk dilakukan terhadap seorang wanita berusia 80-an, yang mencoba menghentikan mereka.China Aid, yang didirikan oleh pendeta Amerika-China, Bob Fu, juga merilis foto-foto yang menunjukkan mesin berat mengangkat salib dari satu gereja dan pegawai pemerintah berdiri di depan yang lain.Sementara itu di tempat lain di China, pemerintah lokal Linfen di Provinsi Shanxi memanggil semua pejabat desa dan mengarahkan mereka untuk menindak kegiatan keagamaan.Pejabat desa diinstruksikan untuk menghapus salib, simbol agama dan gambar dari rumah beberapa orang beriman, menulis majalah yang berfokus pada kebebasan beragama dan hak asasi manusia di China.
Baca Juga :