Hubungan China dengan Amerika Serikat (AS) kian memanas. Setelah AS perintahkan penutupan kantor Konsulat Jenderal atau Konjen China di Houston, kini China membalas dengan akan menutup Konjen AS di Chengdu.
Aksi saling balas ini terjadi setelah Pemerintah AS memerintahkan penutupan Konjen China di Houston dalam waktu tempo 72 jam pada Selasa (21/7/2020).
Ini berarti para diplomat China sudah harus mengosongkan gedung itu pada Jumat besok. Mereka pun sibuk membakar berbagai dokumen yang diperkirakan berisi hal sensitif.
Perintah penutupan itu dikeluarkan Washington dengan alasan untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi warga Amerika.
Selain di Houston, China mengoperasikan empat kantor Konjen di AS, yaitu berada di New York, Chicago, San Francisco dan Los Angeles. Sementara kantor Kedutaan Besar China berada di Washington DC.
Menanggapi langkah AS, Pemerintah China kini juga berniat menutup kantor Konjen AS di Chengdu sebagai aksi balasan. Hal tersebut diungkapkan sumber media South China Morning Post yang mengetahui rencana penutupan itu.
Sebelumnya, Beijing memang berjanji akan membalas langkah AS. Awalnya, target rencana penutupan adalah Konjen AS di Wuhan.
Tetapi menurut Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times, media massa yang dikelola pemerintah China, penutupan Konjen AS di Wuhan dianggap tidak cukup "kuat". Ini karena pihak AS sudah mengevakuasi stafnya saat pandemi Covid-19 mulai merebak di kota itu.
Hu menyebut, pemerintahnya akan bertindak di luar kebiasaan untuk merespon kejadian ini.
Selain Kedubes di Beijing, Pemerintah AS sendiri mengoperasikan kantor konsulat di lima kota di China daratan, yaitu di Guangzhou, Shanghai, Shenyang, Chengdu dan Wuhan.
Konjen AS di Chengdu dianggap memiliki peran strategis karena mencakup sejumlah provinsi, mulai dari Sichuan, Yunnan, Guizhou hingga wilayah otonom Tibet.
South China Morning Post
Baca Juga :