Sejak pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, nyaris semua pemirsa televisi maupun netizen mengenal Achmad Yurianto, alias Pak Yuri, sebagai Juru Bicara Pemerintah Penanggulangan Covid-19.
Namun, kini Achmad Yurianto secara resmi sudah tak lagi menjadi jubir satuan tugas percepatan penanganan corona itu. Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Jakarta hari ini, Selasa (21/7/2020). "Jubir pemerintah di sini adalah ditunjuk Prof. Wiku Adisasmito dari BNPB dan Pak Budi Gunadi Sadikin khusus untuk satgas ekonomi," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Prof Wiku sebelumnya merupakan ketua tim pakar gugus tugas. Dia yang biasa memberikan gambaran terkini terkait data-data corona. Yuri pun sudah mengetahui kabar tersebut. "Tadi sudah diumumkan menko perekonomian yang ditunjuk menjadi jubir Prof Wiku," kata Dirjen P2p Kemenkes itu. Atas fakta itu, para netizen pun meramaikan jagat dunia maya dengan berbagai postingan ucapan terima kasih, termasuk akun Twitter Kementerian Kesehatan Begitu juga dengan si cantik partner Acmad Yurianto, dr Reisa Broto Asmoro yang mecuitkan di akun twitternya.
Seperti diketahui, sampai Senin (20/7/2020) Yuri masih memberikan informasi terkini terkait data corona. Ia didampingi oleh anggota tim komunikasi gugus tugas dr Reisa Broto Asmoro. Ada pengalaman menarik yang disampaikan Achmad Yurianto saat menghadiri peresmian buku anggota Komisi IX Fraksi PAN Saleh Daulay secara virtual, Jumat 10 Juli 2020 lalu.
Di sela diskusi, Yuri berkelakar, saat dipercaya menjadi jubir pemerintah, ada yang menyebutnya pembawa berita kematian. Yuri memang diberi tugas untuk menyampaikan penambahan data kasus positif, sembuh hingga meninggal karena corona. "Apa sih yang dibutuhkan masyarakat dalam menangani corona? Bukan saya plesetkan saya omongkan dengan data yang saya miliki," kata Yurianto. "Sehingga di awal-awal dengan 15 menit, saya menerangkan 10 menit untuk edukasi dan 5 menit terakhir untuk umumkan data. Yang selalu dipakai semua adalah tontonan 5 menit terakhir sehingga Achmad Yurianto pembawa berita kematian.
10 menitnya hilang," ujarnya sambil bercanda. Yuri memang menyampaikan perkembangan kasus COVID-19, namun bukan itu saja yang dia sampaikan. Dia menyampaikan edukasi dan imbauan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.
Yuri kerap putar otak, mencari cara agar edukasi yang disampaikannya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. "Sampai saya akali yang 5 menit saya pindah-pindahin saya potong-potong, data positif tak tambahin edukasi. Begitu saya ngomong di Youtube, dia pinter dirangkai lagi jadi itu. Jadi inilah yang kemudian saya berterima kasih mendapat julukan pembawa berita kematian," canda Yuri. Untuk memastikan masyarakat mendapat informasi terkait pencegahan corona, Yuri dibantu oleh dr Reisa Broto Asmoro.
Tugasnya tak lain memberi pengetahuan dan pesan waspada COVID-19. "Begitu partner saya ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi, muncul Reisa saya minta untuk edukasi. Baru berubah pandangan bahwa COVID-19 tidak menakutkan lagi. tidak menakutkan lagi COVID-19, yang baca COVID-19 maksudnya," ujar Yuri.