Kereta kencana milik kerajaan Belanda menuai kontroversi, karena dianggap rasis melukiskan perbudakan terhadap orang-orang jawa di masa penjajahan. Raja Belanda Willem-Alexander mempertimbangkan untuk tak menggunakan kereta itu lagi. Dilansir Nusa Daily pada Minggu (19/07/2020), kereta bergambar Ratu Belanda yang duduk di singgasana dengan dua budak duduk di bawah dengan baju Jawa itu bernama Golden Koets.
Raja Willem mengakui bahwa kereta kuda itu menuai kontroversi, tapi pihaknya tak menyangkal jika kereta buatan 1898 itu bagian dari sejarah mereka. Selama ada diskriminasi yang terlihat secara eksplisit dan implisit di Belanda, kami, sebagai bagian dari komunitas, harus melawannya, katanya. Mereka juga mengatakan Golden Koets sedang direstorasi sejak 2015 proses terus berlanjut hingga 2021.
Karena hal itu juga, kereta belum bisa membawa raja ke tempat ia biasanya menyapa anggota parlemen setiap bulan September. Raja Belanda mengatakan belum ada rencana untuk mengubah hiasan di gerbong kereta mereka dengan alasan sejarah. Itu merupakan bagian dari warisan budaya kami, kami tidak ada menulis ulang sejarah dengan restorasi, ujar Raja Willem.
Setelah restorasi selesai, kita akan melihat seperti apa (kelanjutannya) lanjutnya. Semenjak gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat, kereta kayu dan patung pahlawan abad ke-17 Belanda abad ke-17 menjadi objek utama perdebatan di negara ini. Nusa Daily