Pengembalian status Hagia Sophia menjadi masjid setelah jeda 86 tahun adalah hak paling alami bangsa Turki.
Mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah masalah terkait kedaulatan Turki, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada wartawan pada Jumat waktu setempat, dilansir Anadolu , Minggu (19/7/2020).Turki tidak melihat reaksi internasional pada pembukaan kembali landmark Istanbul untuk ibadah Muslim sebagai mengikat, Recep Tayyip Erdogan.Presiden Erdogan menekankan, tak ada yang bisa ikut campur mengenai masalah kedaulatan internal negaranya.Soal reaksi asing mengenai pembukaan Hagia Sophia untuk tempat ibadah, Erdogan mengatakan reaksi dari luar negeri tidak akan mengganggu keputusan Turki yang sudah bulat.“Beberapa dari mereka [pihak asing] sudah berbicara dengan saya. Saya telah memberikan jawaban yang diperlukan mereka. Biarkan saja, pandangan positif dan negatif [pasti ada], keputusan Hagia Sophia ini adalah masalah kedaulatan kami,” tutur dia.Dengan kata lain, sebut Erdogan, pengembalian status Hagia Sophia menjadi masjid setelah jeda 86 tahun adalah hak paling alami bangsa Turki.“Keputusan ini tak hanya penting bagi Turki, tetapi penting bagi dunia Islam,” ujar Erdogan.Presiden Erdogan menuturkan rakyat Turki senang dan bahagia Hagia Sophia diubah menjadi masjid.Erdogan mengaku sebenarnya pembebasan Hagia Sophia dari belenggu museum adalah impian terbesar masa muda dia.Untuk itu, Erdogan menolak pernyataan yang ingin menyudutkan keputusan Hagia Sophia itu dengan tuduhan hanya sebuah "retorika politik dan pendekatan politik saja."“Ini benar-benar kerinduan rakyat Turki yang telah mengambil tugas ini dalam pemerintahan. Kerinduan ini telah terpenuhi," ungkap Erdogan.Menurut Erdogan, salat pertama di masjid itu yang akan diadakan pada 24 Juli mendatang akan disiapkan untuk menampung 1.000-1.500 jemaah di dalam dan di luar masjid pada saat yang bersamaan.
Anadolu
Baca Juga :