Aksi unjuk rasa penolakan rencana kedatanagan tenaga kerja asing, masuk ke Gorontalo diwarnai kericuhan dengan aparat kepolisian.
Kericuhan terjadi karena masa aksi memaksa masuk ke kantor DPRD provnisi Gorontalo.Unjuk rasa penolakan tenaga kerja asing masuk ke Gorontalo, yang dilakukan oleh puluhan mahasiwa di kantor DPRD provinsi Gorontalo diwarnai kericuhan pada Kamis (16/7/2020).Kericuhan terjadi karena masa aksi memaksa masuk ke kantor DPRD provinsi Gorontalo, namun polisi yang melakukan pengamanan berusaha menghalau masa aksi.Dalam unjuk rasa ini mahasiswa meminta kepada DPRD provinsi Gorontalo, untuk menolak kedatangan tenaga kerja asing masuk ke Gorontalo yang rencananya akan bekerja di PLTU di Kabupaten Gorontalo Utara.Mahasiswa menilai, kedatangan TKA di Kabupaten Gorontalo Utara, berpeluang akan menutup lapangan pekerjaan dari tenaga kerja lokal Gorontalo.Sebanyak 227 tenaga kerjaan asing dari Tiongkok, recananya akan masuk ke Gorotalo untuk bekerja di Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU), di Kabupaten Gorontalo Utara.Tenaga kerja asing yang masuk ke Gorontalo dibagi dalam tiga gelombang, yang diawali dengan gelombang pertama sebanyak 177 orang, gelombang ke dua 30 orang dan gelombang ke tiga 20 orang. Kadek Sugiarta | Gorontalo
Baca Juga :
