Gubernur Oklahoma AS Positif Terinfeksi Virus Corona

Gubernur Oklahoma AS Positif Terinfeksi Virus Corona
Gubernur Oklahoma AS Positif Terinfeksi Virus Corona (Foto : )
Gubernur Oklahoma AS, Kevin Stitt, positif terinfeksi virus corona. Ini menjadi momen pertama kalinya di AS, saat seorang Gubernur mengumumkan dirinya terinfeksi virus tersebut.
Gubernur Oklahoma Amerika Serikat (AS), gubernur OklamhomKevin Stitt, mengumumkan dirinya baru saja dinyatakan positif terinfeksi virus corona. ini menjadi momen pertama kalinya di AS saat seorang Gubernur mengumumkan dirinya terinfeksi virus tersebut.Stitt menuturkan bahwa dirinya bekerja bersama para pelacak kontak ketika gejala-gejala corona mulai dirasakan. Stitt yang gencar mendorong warga Oklahoma untuk memakai masker, diketahui jarang memakai masker di tempat umum.Dilansir dari Reuters, Kamis (16/7/2020), pengumuman Stitt ini disampaikan saat jumlah kasus corona di AS terus melonjak, khususnya di wilayah selatan dan barat. Lonjakan kasus terus terjadi sejak pembatasan ekonomi dan sosial di beberapa negara bagian mulai dilonggarkan. Tambahan kasus harian di AS kini berkisar di angka 60 ribu kasus sehari.Pada Rabu (15/7/2020) waktu setempat, otoritas negara bagian Oklahoma mencatat rekor baru untuk tambahan kasus harian dalam dua hari berturut-turut. Sedikitnya 1.075 kasus baru tercatat dalam sehari di Oklahoma.Total kasus di negara bagian ini telah mencapai 22.813 kasus. Sementara secara nasional, total kasus corona di AS mendekati angka 3,5 juta kasus, dan masih menjadi total kasus tertinggi di dunia.Sebelum mengumumkan dirinya positif corona, Stitt sempat memicu kecaman setelah memposting foto dirinya bersama dua anaknya di sebuah restoran yang ramai. Foto ini diposting via Twitter setelah otoritas kesehatan setempat menganjurkan langkah social distancing untuk membatasi penyebaran virus corona.Saat Presiden Donald Trump menggelar kampanye di Tulsa pada 20 Juni lalu, Stitt yang adalah anggota Partai Republik ini diketahui ikut hadir. Ribuan orang yang hadir dalam kampanye itu diketahui banyak yang tidak memakai masker dan menentang anjuran otoritas kesehatan untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.