Bali tak hanya indah dan harmoni, namun Pulau Dewata ini juga mistis. Salah satu mistisisme ini adalah Papeteng atau Pepetengan. Peristiwa metafisik, yang muncul saat orang melewati kawasan tertentu lalu pengelihatan seketika menjadi gelap gulita atau tersesat tak mengetahui arah.
Dalam kepercayaan Bali, Papeteng atau
Pepetengan adalah peristiwa metafisik yang kerap dialami oleh orang saat melawati tempat atau jalanan yang dianggap memiliki aura gaib, dimana pengelihatan orang tersebut seketika menjadi gelap gulita atau tersesat tak mengetahui arah. Pepetengan sering dialami oleh pengendara ketika tengah malam, sehingga terjadi kecelakaan.
Papeteng juga merupakan Ajian atau ilmu yang dikuasai oleh para penekun leak untuk mencelakai orang yang tidak ia sukai.
Para penekun leak biasanya menggunakan Aji Papeteng ini ketika sedang melakukan ritual ngelekas (berubah wujud). Sebelum berubah wujud, penekun ilmu leak memasang ilmu ini untuk membuat orang tiba-tiba merasa takut atau tidak melihat apa-apa.
Namun sebetulnya ilmu ini merupakan "penyengker" atau pagar gaib agar selama prosesi ngelekas, tidak ada orang mendekat atau mengganggu. Mengapa? Ngelekas adalah sebuah upaya mendapatkan kepuasan batin bagi penekun ilmu leak, sama halnya dengan meditasi atau yoga.
Untuk menguasai ilmu ini para penekun ilmu leak menghafal mantra dan memohon di tempat-tempat angker. Biasanya dilakukan di kuburan, pohon besar maupun tepi sungai. Tujuannya untuk mengundang kekuatan gaib makhluk halus yang bisa diajak bekerja sama.
Sebab praktik ilmu ini tidak terlepas dari bantuan makhluk halus. Makhluk halus yang dipanggil ketika menjalankan ilmu ini bernama Sang Bhuta Peteng, mahkluk halus penguasa kegelapan (peteng berarti gelap).
Sang Bhuta Peteng inilah yang membantu penekun ilmu leak untuk menciptakan halusinasi yang mengacaukan pikiran dan akal sehat manusia sehingga korban menjadi bingung seperti pengelihatannya menjadi gelap, melihat jalanan gaib, atau berputar-putar di jalan yang sama.
Selain ulah pelaku ilmu leak, Papetengan juga bisa akibat makhluk halus penunggu tempat-tempat angker seperti memedi, wong samar, dan lain sebagainya.
Makhluk-makhluk inilah yang membuat halusinasi atau membawa orang masuk ke dalam demensi gaib, ketika terlepas dari dimensi itu, kendaraan tiba-tiba terperosok ke dalam jurang atau ke tengah hutang yang konon dilihatnya sebuah jalanan.
Sumber: Instagram @calonarangtaksu
Baca Juga :