Setelah pihak dinas pendidikan melakukan verifikasi, sejumlah pendaftar siswa baru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang melalui jalur zonasi banyak yang mengundurkan diri, terutama di sekolah favorit seperti SMAN 1 Bojonegoro.
Setelah mencuatnya laporan aduan ke penegak hukum Polres Bojonegoro, terkait kecurangan yang dilakukan pendaftar masuk ke ranah hukum, banyak pendaftar siswa baru yang mengundurkan diri. Para pendaftar ini ketahuan menggunakan dokumen asli palsu yakni Kartu Keluarga (KK) dan Surat Keterangan Domisili(SKD) telah banyak direkayasa.Tim verifikasi faktual yang dibentuk akhirnya mulai menemukan sejumlah orang yang menggunakan dokumen aspal. Kartu Keluarga asli dikumpulkan kembali oleh pihak sekolah untuk menelusuri calon siswa atau pendaftar yang menggunakan dokumen KK atau SKD aspal.Hasilnya sementara saat ini dua pendaftar mengundurkan diri, sekarang baru ditemukan tujuh pendaftar tidak memenuhi syarat. Bahkan banyak dugaan kecurangan tidak hanya pada KK atau SKD aspal namun juga titik koordinat zonasi yang dilampirkan juga tidak sesuai dengan titik domisili.“ Dari data yang diverifikasi ada yang tidak memenuhi syarat, kedua orangtuanya dipanggil. Akhirnya mengundurkan diri secara sukarela. Saya mohon bantuan dari masyarakat agar mengadukan jika ada indikasi datanya kurang benar, monggo diadukan ke dinas pendidikan. Nanti akan saya urai dan tidak menutup kemungkinan ada yang kena sanksi atau diskualifikasi, “ ujar Kepala Cabdisdik Jatim Wilayah Bojonegoro-Tuban, Adi Prayitno.Meski sudah selesai verifikasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Cabang Wilayah Bojonegoro-Tuban, masih ada kemungkinan jumlah pendaftar yang mengundurkan diri.Dewi Rina Handayani |Bojonegoro, Jawa Timur
Baca Juga :