Barito Putera tidak setuju Liga Indonesia musim 2020 dilanjutkan. Manajemen Barito Putera menolak berpartisipasi di lanjutan kompetisi Liga 1 karena belajar dari pengalaman asisten pelatih Yunan Helmi terpapar virus Corona dan harus dirawat lebih dari satu bulan di rumah sakit di Banjarmasin.
PSSI telah memutuskan untuk menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 pada Oktober mendatang melalui SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020. Merespons putusan tersebut, Keluarga Besar Barito Putera menghormati keputusan dari otoritas sepak bola di tanah air.Namun, belajar dari pengalaman yang telah menimpa anggota keluarga kami, klub kebanggaan warga Banua ini merasakan perlu untuk menegaskan sikap. CEO PS Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman mengungkapkan ketidak setujuannya apabila Liga 1 musim 2020 dilanjutkan di tengah kondisi saat ini."Kami menghormati putusan PSSI, tetapi kami mempunyai pertimbangan dan pandangan lain dalam mencintai bangsa ini ketika menghadapi Pandemi Covid 19 yang tengah melanda dunia, termasuk di dalamnya mencintai dunia sepakbola nasional," ucap Hasnuryadi.Aspek keselamatan dan kesehatan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kelanjutan Liga ini menjadi prioritas. Apalagi, terkait Covid-19 ini, PS. Barito Putera mempunyai pengalaman dimana salah satu personel, asisten pelatih Yunan Helmi, pernah terpapar virus ini dan dirawat lebih satu bulan di rumah sakit di Banjarmasin."Kami merasakan betapa sulit dan sakitnya anggota keluarga kami saat harus melawan pandemi ini," tutur Hasnuryadi.Manajemen PS Barito Putera memilih mengambil sikap mengutamakan kehati-hatian dibandingkan di kemudian hari harus menghadapi kondisi yang sarat risiko."Prinsip kami, mencegah lebih baik daripada harus mengobati. Karena risiko cukup besar, kami memilih untuk bersikap hati-hati demi keselamatan ke depan," terang Hasnuryadi.Sikap
Barito Putera Tidak Setuju Liga Indonesia Musim 2020 Dilanjutkan
Rabu, 1 Juli 2020 - 19:15 WIB