Puluhan orang tua siswa menggelar aksi unjukrasa dengan mendatangi Balai Kota Bandung. Mereka memprotes sistem penerimaan peserta didik baru, PPDB jalur afirmasi dan zonasi yang aturannya tidak jelas, kurangnya koordinasi terkait informasi dari Dinas Pendidikan ke pihak sekolah mengakibatkan banyak calon siswa gagal masuk sekolah tujuan.
Dengan membawa poster dan sepanduk berisi ungkapan kekecewaan, puluhan orang tua siswa menggelar aksi unjuk rasa dengan mendatangi balai kota, jalan Wastukencana Kota Bandung, Selasa (30/6/2020).Mereka merupakan perwakilan orang tua siswa yang menjadi korban, akibat sistem pendaftaran penerimaan peserta didik baru, baik jalur afirmasi maupun jalur zonasi.Kedatangan para orang tua siswa ini tak lain untuk memprotes sistem PPDB, yang dinilai melenceng dari aturan yang ada. Betapa tidak, untuk bisa masuk ke sekolah tujuan, baik jalur afirmasi maupun zonasi, para orang tua dibuat kebingungan dengan aturan berbeda dari sekolah sebelumnya dengan sekokah tujuan.Untuk jalur afirmasi misalnya, untuk bisa mendaftar PPDB orang tua siswa wajib menyertakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH), tidak bisa menggunakan KIS (Kartu Indonesia Sehat).Sementara setelah ditelusuri ke sekolah tujuan, pendaftaran dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat, justru diperbolehkan, tidak ada koordinasi yang baik antar lembaga pendidikan ini dianggap merugikan para siswa sehingga banyak dari mereka yang gagal masuk.Kondisi serupa juga terjadi pada jalur zonasi, hingga saat ini banyak siswa yang jaraknya lebih dekat ke sekolah justru tidak diterima, sebaliknya siswa yang jaraknya lebih jauh bisa masuk ke sekolah tujuan.Para orang tua siswa ini berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menerapakan aturan saat pendaftaran PPDB, jangan sampai warga miskin menjadi korban karena kesalahan sisten yang terus terulang setiap tahunnya. Asep Bar Bara | Bandung, Jawa Barat
Baca Juga :