Meski pasar sudah dinyatakan tutup karena sembilan pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat terinfeksi covid -19, para pedagang tetap nekat menggelar lapak dagangan di pinggir jalan.
Meski merasa takut dan khawatir dengan penyebaran covid-19, para pedagang mengaku tidak memiliki pilihan lain, karena harus tetap mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan. Pasar Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat yang masih berada dibawah naungan PD Pasar Jaya menjadi salah satu pasar tradisional yang ditutup akibat menjadi klaster baru penyebaran covid -19. Pasalnya, Pasal Palmerah ditutup selama tiga hari sejak tanggal 25 Juni hingga 27 Juni, karena sembilan pedagang positif covid-19 setelah dilakukan swab test.Pada Sabtu dinihari, para pedagang terlihat nekat menggelar lapak di pinggir jalan di sekitar areal pasar. Bahkan sejumlah pedagang terlihat mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak memakai masker, meski pasar sedang ditutup akibat covid-19. Para pedagang mengaku merasa khawatir dan takut dalam berjualan di pinggir jalan, Namun mereka tidak memiliki pilihan lain karena harus tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 di tiap kecamatan tengah gencar-gencarnya melakukan swab test dan rapid test di areal pasar tradisional. Pasalnya, sejumlah pasar tradisional ditutup oleh pemerintah karena menjadi klaster baru penyebaran covid 19. Pasar Palmerah ditutup karena adanya sembilan pedagang yang positif covid -19. Pasar ditutup pada 25 Juni dan akan dibuka pada 28 Juni 2020, dengan protokol kesehatan yang lebih ketat.Saiful Anwar | Jakarta
Baca Juga :