Sebanyak 700 pedagang di Pasar Tradisional Bantul jalani rapid test massal. Langkah ini dilakukan agar pencegahan dini dapat efektif dalam memutus mata rantai penularan covid-19.
Menjelang dibukanya aktivitas perdagangan di Pasar Tradisional Bantul, di masa new normal , ratusan pedagang jalani pemeriksaan tes cepat, rapid test di halaman Pasar Bantul. Satu persatu pedagang diambil sampel darahnya melalui ujung jari masing-masing.Tes cepat ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19, guna mencegah munculnya klaster baru dari pasar. Sebab para pedagang pasar ini sering melakukan kontak dengan pembeli dari berbagai daerah termasuk dari daerah yang masuk kategori zona merah. Oleh karena itulah perlu diketahui sejauh mana penyebaran covid di Pasar Tradisional Bantul, maka dilakukan rapid test secara gratis untuk ratusan pedagang Pasar Tradisional Bantul, Yogyakarta.Para pedagang pasar tradisional menyambut antusias adanya rapid test ini, karena mereka menginginkan keadaan segera kembali normal dan mereka bisa melakukan aktivitas berdagang seperti biasa. Usai tes pertama para pedagang kembali akan menjalani tes kedua sepuluh hari mendatang.Selain untuk menekan potensi sebaran covid-19 di pusat keramaian, tes cepat sengaja digelar Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai persiapan pembukaan aktivitas perdagangan awal Juli mendatang. Tes cepat akan dibagi menjadi dua gelombang, selama dua hari, mulai Rabu (24/6/2020) dengan target 700 pedagang. Selain di Pasar Bantul, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Pasar Ngipik, Banguntapan, serta Pasar Sore Janten, Kasihan.Ketiga pasar ini menjadi sasaran pemeriksaan, karena dinilai rawan terjadinya penularan covid-19. Banyaknya pendatang dari luar daerah, baik distributor maupun pembeli adalah alasan utamanya.Santosa Suparman | Bantul, Yogyakarta
Baca Juga :