Warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan sejumlah sumur kuno yang berada di tepian sungai desa setempat. Sumur dari bahan tanah liat yang menyerupai tembikar tersebut, diyakini peninggalan era majapahit pada abad-12 hingga 15, dari dasar sumur tersebut juga ditemukan tulang-belulang, potongan gerabah serta serpihan emas.
Ada tiga sumur kuno yang ditemukan warga Dusun Besuk, Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, di aliran sungai desa setempat, sumur dari bahan tembikar itu ditemukan saat warga tengah memancing ikan.Awalnya warga merasa penasaran karena adanya sumber mata air, sehingga melakukan penggalian, hingga menemukan dasar sumur sedalam 170 sentimeter. Selain tulang-belulang hewan, di dasar air yang jernih itu, warga menemukan potongan potongan gerabah, serta serpihan emas, yang diduga terdeposit akibat terbawa aliran sungai.Atas temuan tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melakukan peninjauan. Eko Priatno, Kasi Museum dan Purbakala mengataka, pada era Majapahit di abad ke 12 hingga 15, benda tersebut merupakan tempat penyimpanan air atau disebut jombong sumur.Sumur berdiamter 70 sentimeter, yang dibuat dari tembikar atau tanah liat yang dibakar itu, untuk mengantisipasi jika air sungai mengering di musim kemarau.Sementara itu, temuan sumur sumur tersebut membuktikan, adanya pemukiman di jaman kuno di desa tersebut. Lokasinya pun, sangat berdekatan dengan situs-situs di Kabupaten Kediri lainnya, seperti situs Sebanen, Totok Kerot dan Semen.Sesuai Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010, Eko berharap masyarakat tidak merusak atau mengambil sumur tersebut. Namun, Eko tak mempermasalahkan, jika masyarakat ingin memfungsikan layaknya sumur, ataupun edukasi. Penemuan sumur serupa pernah terjadi di kawasan Trowulan Mojokerto, dan di Kediri sendiri berada di seputaran situs semen. Yusuf Saputro | Kediri, Jawa Timur
Baca Juga :