Demo lonjakan tagihan listrik di tengah pandemi covid-19, mahasiswa yang tergabung dalam badan koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Sulawesi Selatan, dan Barat, terlibat saling dorong dan kejar-kejaran dengan aparat kepolisian, saat mahasiswa berusaha menahan mobil untuk dijadikan panggung orasi, di depan gedung kantor PLN Unit Induk wilayah Sulselbar di Makassar.
Kericuhan ini tidak dapat terelakkan saat beberapa polisi berusaha menghalau mahasiswa, menahan mobil untuk dijadikan panggung orasi di jalan Hertasning, tepat di depan gedung kantor PLN Unit induk wilayah Sulselbar di Makassar.Saling dorong hingga kejar-kejaran, di jalan raya terjadi saat polisi berusaha menghalau mahasiswa, yang hendak menahan mobil untuk dijadikan panggung orasi tersebut.Dalam aksi kejar-kejaran tersebut, salah seorang pengunjuk rasa sempat diamankan dan dibawa kedalam area kantor PLN, namun tidak lama berselang dibebaskan kembali.Aksi tersebut reda, usai salah seorang pihak PLN Unit Induk Wilayah Sulselbar, bersedia menemui pengunjukrasa. Namun, tidak menemui kata sepakat dalam dialog tersebut.Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Propinsi Sulawesi Selatan dan barat ini, berorasi dengan tuntutan mendesak PLN wilayah Sulselbar, untuk transparansi rincian tagihan listrik pelanggan, dan PLN harus bertanggung jawab atas lonjakan kenaikan tagihan listrik, serta menolak keras pencabutan dan pembongkaran kwh meter, oleh PLN di tengah pandemi covid -19. Abdullah Daeng Sirua | Makassar, Sulawesi Selatan
Baca Juga :