Dugaan adanya potongan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) atas nama pemerataan, oleh sejumlah oknum, terjadi di Desa Banyuasin Kembaran, Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020).
Tidak tanggung-tanggung, puluhan penerima BLT DD dipotong hingga 200 ribu rupiah per orang . Polres Purworejo, masih mendalami dugaan kasus pemotongan BLT tersebut.Adanya potongan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa), salah satunya dialami Marni di dusun Dukuh, Desa Banyuasin Kembaran, Loano, Purworejo, Jawa Tengah.Dirinya mengaku menyetorkan uang sebesar 200 ribu rupiah dari 600 ribu rupiah, yang diterimananya sebagai potongan.Uang yang terkumpul selanjutnya didistribusikan ketua RT setempat, kepada sejumlah kepala keluarga yang tidak mendapatkan BLT Dana Desa tersebut.Marni mengaku sebagian besar warga yang mendapatkan dana BLT tersebut ikhlas dipotong, agar tidak menimbulkan iri dan sebagai wujud kebersamaan warga di desanya.Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Abdul Aziz, membenarkan adanya kesepakatan antar masyarakat yang menerima BLT Dana Desa tersebut, untuk membaginya kepada warga lain yang membutuhkan.Namun, pemerintah desa mengaku tidak tahu menahu tentang kesepakatan pemerataaan yang digagas mayarakat, dan tidak mengintruksikan untuk memotong BLT tersebut.Pihaknya memastikan telah menyalurkan sesuai aturan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Bahkan, dana desa yang disalurkan tahap pertama mencapai Rp90 juta dan telah disalurkan kepada 150 penerima.Sementara itu, Unit Tipikor Polres Purworejo, kini tengah mendalami dugaan potongan BLT DD, yang terjadi di Desa Banyuasin Kembaran. Jika dikemudian hari ditemukan bukti adanya tindak pidana di dalamnya, polisi akan melakukan penyelidikan terkait pengunaan uang negara tersebut.Anggaran dana desa Banyuasin Kembaran tahun 2020 ini mencapai 900 juta rupiah. Sesuai peraturan dari pusat bahwa maksimal pemberian BLT DD adalah 30 persen. Sehingga ada 270 juta rupiah yang akan diberikan untuk BLT DD. Eddy Suryana | Purworejo, Jawa Tengah
Baca Juga :