Gara-gara tak terima BLT, warga Mandailing Natal, Sumatera Utara, blokir Jalan Lintas Sumatera. Warga menuntut kepala desa mundur karena tidak transparan dalam mengelola dana desa. Jalinsum normal kembali setelah kepala desa menyatakan mengundurkan diri.
Warga Desa Huta Puli Kecamatan Siabu, Mandailing Natal memblokir Jalan Lintas Sumatera dengan kayu, membakar ban bekas serta mendirikan tenda di tengah jalan. Akibatnya jalur transportasi penghubung Sumatera Utara dengan Sumatera Barat ini lumpuh total selama berjam- jam, banyak penumpang yang sedang perjalanan terpaksa berganti mobil untuk sampai ketujuan.Kemarahan warga Desa Huta Puli ini dipicu dana bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa. Warga menilai kepala desa tidak adil serta tidak transparan dalam penyalurannya. Salah satu tokoh masyarakat Huta Puli, Idam Kholid Sidabutar, mengungkapkan pembagian dana BLT ini merupakan puncak kemarahan warga terhadap kepala desa Huta Puli, karena selama ini kepala desa dinilai tidak pernah transparan dalam mengelola dana desa.Akibat kekesalan warga, mereka berunjuk rasa di Jalan Lintas Sumatera, Desa Huta Puli Kecamatan Siabu, Mandailing Natal. Merasa kurang mendapat respon dari pemerintah, warga memblokir Jalan Lintas Sumatera.Sejumlah perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal akhirnya turun ke lokasi untuk menyelesaikan persoalan warganya.Setelah dilakukan negoisasi yang alot akhirnya Kepala Desa Huta Puli, Hanafi, akhirnya bersedia mengundurkan diri dari jabatan kepala desa. Pernyataan pengunduran diri ini dibacakan langsung kepala desa didepan masyarakat. Warga akhirnya membubarkan diri dan membuka kembali jalur lintas Sumatera setelah sekitar enam jam lumpuh total pada Selasa sore (16/6/2020).Romulo Siregar |Mandailing Natal, Sumatera Utara
Baca Juga :