bahwa acara tersebut berjalan dengan biaya produksi yang rendah.Asisten direktur bahkan memerintahkan untuk melakukan pekerjaan yangbukan merupakan
job-desk mereka. Beberapa staf produksi dinyatakan tak beristirahat dengan baik selama bekerja.Mereka diperintahkan untuk mengemudi saat subuh sehingga menyebabkan kecelakaan. Bahkan beberapa kru terpaksa membeli barang-barang keperluan produksi menggunakan kartu kredit pribadi.Saat ini masalah terbesar yang tengah dihadapi program CJ ENM dan Big Hit Entertainment ini adalah kelalaian terhadap keselamatan bagi semua orang yang terlibat, mulai dari kru hingga peserta.Sumber yang sama merinci desain set panggung yang yang berbahaya dan kurangnya pencegahan keamanan, sehingga menimbulkan kecelakaan saat peserta berada di atasnya."Panggung di set bisa dipindah-pindahkan yang memiliki desain berbahaya, bahkan penari profesional yang terampil pun bisa saja terjatuh dan terluka," ungkap sumber tersebut."Kekhawatiran tentang keselamatan sebenarnya sudah dibahas selama pertemuan internal, tetapi mereka tetap melanjutkannya," lanjut sang sumber.Menurut tambahan saksi, kalau tiga hari sebelum rekaman seorang staf jatuh dari pangung dan mengalami pendarahan, namun tak ada tindakan lanjutan yang diambil.Bahkan di hari perdana syuting, salah satu peserta pelatihan mengalami patah tulang dilengannya sehingga harus dilarikan ke unit gawat darurat. Akibatnya trainee
tersebut batal muncul dalam acara I-LAND.
Konfirmasi pihak produksi terhadap program I-LAND
Mengenai berita beredar yang telah menimbulkan kontroversi ini, salah satu sumber dari I-LAND akhirnya angkat bicara. Mereka tak menampik bahwa telah terjadi kecelakaan sealam proses syuting."Memang benar kecelakaan terjadi di lokasi syuting, tetapi tidak benar bahwa kami berusaha untuk menutupinya. Kami segera mengambil tindakan dan terus merekam setelah menerapkan langkah-langkah keselamatan yang diperkuat di set," kata seorang perwakilan produksi I-LAND.Bahkan mereka membernarkan adanya seorang peserta yang mengalami patah tulang sehingga tidak bisa lagi menlanjutkan kesertaannya dalam program."Kami awalnya merencanakan acara ini untuk 24 peserta pelatihan, sayangnya satu peserta pelatihan mengalami patah tulang selama rekaman pertama dan tidak lagi dapat berpartisipasi dalam pembuatan film," lanjutnya lagi.Langkah selanjutnya pihak produksi sedang berdiskusi dengan agensi peserta pelatihan dari BELIF+ mengenai langkah-langkah keselamatan yang akan diambil, agar tak lagi menimbulkan korban.Baca Juga :