Gurita dari bisnis ayam Geprek Bensu dan 6 turunannya secara nyata meraup keuntungan yang tak sedikit
Usai kalah sengketa nama merek dagang dalam putusan Mahkamah Agung, menyeruak kabar omzet bisnis Ruben Onsu termasuk ayam Geprek Bensu rupanya menghasilkan keuntungan Rp1 Triliun setahun mulai terancam.
Hal ini terungkap dalam video Raffi Ahmad yang membongkar omzet Ruben Onsu yang dari kerajaan bisnisnya yang terbesar salah satunya, Geprek Bensu.
Dalam video Raffi Ahmad secara terang benderang mengatakan bahwa sahabatnya Ruben Onsu mengantongi Rp1 Trilyun setahun dari bisnisnya tersebut.
Raffi mengemukan hal ini saat berkunjung ke kantor Ruben Onsu yang diunggahnya dalam kanal YouTube berjudul 'DISINI KITA BUKTIKAN KALAU RUBEN ITU BANGKRUT ATAU TIDAK!' Rans Entertainment.
"Ruben tuh sebelum COVID-19, omzetnya setahun Rp 1 triliun," ujar Raffi Ahmad.
Suami Sarwendah ini meresponnya dengan tertawa dan mengaminkan pendapatan yang diungkap Raffi Ahmad.
"Amin. Kan doa doa. Elo mah jangan bikin gue halu," ujar Ruben Onsu merahasiakan fakta sebenarnya.
Namun, Raffi tampaknya tak ragu mendoakan Ruben Onsu mengingat outlet-outlet Geprek Bensu yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
"Gue doain loh. Apa sih yang nggak mungkin," sela Raffi Ahmad.
Bisnis kuliner Geprek Bensu memang cukup menjanjikan. Cita rasa dan nama besar Ruben Onsu sudah dikenal banyak orang. Tak heran, ratusan outlet dan kemudahan kepemilkan franchise menangguk keuntungan yang besar dalam bisnis yang dijalankannya ini.
Seperti diketahui, franchise Geprek Bensu menerapkan 2 sistem kemitraan, yaitu: Waralaba Murni dan Kerja Sama Bagi Hasil.
“Franchise tidak sampai 10 outlet, sih. Selebihnya sistem bagi hasil. Ayam dan semua alat dari saya. Mitra hanya menyediakan tempat,” kata Ruben seperti dikutip dari Bintang Indonesia.
Dalam ulang tahun Ayam Geprek Bensu ketiga April lalu, Ruben Onsu mengatakan jumlah karyawan bersama mitra Bensu mencapai 6.500 orang namun adanya pandemi corona kini tersisa 4.000 orang tersisa.
Artinya gurita dari bisnis ayam Geprek Bensu dan 6 turunannya secara nyata meraup keuntungan yang tak sedikit dengan sistem waralaba dan bagi hasil tersebut.
Meski enggan membocorkan harga franchise ayam gepreknya, Ruben Onsu yakin bahwa Geprek Bensu dapat menjadi jaringan restoran besar layaknya raksasa fast-food dunia seperti KFC dan McDonald’s.
Ruben Onsu menjelaskan selama lebih lima tahun berbisnis dampak virus corona membuat pendapatannya berkurang drastis. Sistem silang pun dilakukan agar bisa bertahan.
"Pasti minus. Gue survive karena bisa diputerin. Gue kebantu sama Bensu Express. Gue pinjam antar perusahaan di sini nggak sampe ke bank. Cuma ini menurut gue nggak sehat. Gue harus balikin semuanya ke normal," ucap Ruben Onsu.
Seperti diketahui, Ruben Onsu selain terjun di duna entertainmen, bisnis kuliner dan media berjalan beriringan.
Untuk media MOP Channel dan The Onsu Family sedangkan kuliner 6 brand ternama seperti Geprek Bensu, Bensunda (express), Bensu Bakso, Bensu Sosis-Nugget-Otak-Otak, Bensu Drink terakhir Big Ben Kopi.
Lantas, benarkah omzet bisnis Rp1 Trilyun yang didapatkan Ruben Onsu terancam? Beginilah putusan Mahkamah Agung RI yang dikutip dari laman mahkamahagung.go.id“Selain itu, hakim menyatakan permohonan enam merek dagang Geprek Bensu yang diajukan Ruben Onsu dibatalkan. Sebab, dinilai menyerupai nama atau singkatan nama badan hukum penggugat rekonsepsi, dalam hal ini, PT Ayam Geprek Benny Sujono. "Memerintahkan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Hak Dan Kekayaan Intelektual cq. Direktorat Merek Dan Indikasi Geografis (in casu Turut Tergugat Rekonpensi) untuk melaksanakan pembatalan merek-merek atas nama RUBEN SAMUEL ONSU tersebut di atas, yaitu dengan mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari Indonesia Daftar Merek, dengan segala akibat hukumnya," tutup putusan Mahkamah Agung.
Baca Juga :