Sebagian warga Desa Samida menolak swab test massal oleh Tim Gugus Tugas Covid-19, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penolakan itu dilakukan karena warga dengan alasan sudah jenuh dan tak mau di karantina lagi.
Tulisan penolakan swab test terpampang di sebagian pintu-pintu rumah warga Kampung Baed, Desa Samida, Kecamatan Selaawi Garut, Jawa Barat. Penolakan swab test ini dilakukan warga di saat tim gugus tugas kabupaten dan provinsi melakukan swab test massal di desa yang dikarantina ini.Kampung Baed, Desa Samida merupakan wilayah yang diisolasi total lantaran zona hitam covid-19. Namun saat akan dilakukan swab test massal, sebagian warga menolak dengan berbagai alas an. Ada yang mengatak sudah jenuh, ada yang menjawab tak mau dikarantina. Salah satu warga bernama Yunita mengatakan sudah jenuh dengan kondisi ini.“ Saya tidak mau dikarantina lagi, sudah jenuh, jadi gak bisa apa-apa, gak bisa usaha lain,” ujar Yunita.Sebagian besar warga menolak dilakukan swab test massal ini, ada pula yang awalnya menolak swab test namun akhirnya mau. Upaya pendekatan kepada warga itu dilakukan oleh Ketua RT setempat agar desa Samida bebas dari zona hitam covid-19.Saat pelaksanaan swab test massal ini Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kami sempat mendatangi lokasi karantina desa. Hal itu dilakukan karena wilayah ini merupakan prioritas penanganan covid-19, karena kasus positifnya paling tinggi di Garut. Sudah ada 8 pasien positif covid-19 di satu kampung di desa ini. Sementara jumlah kasus positif covid-19 di Garut Jawa Barat mencapai 23 orang.Taufiq Hidayah | Garut, Jawa Barat
Sebagian Warga Desa Samida Menolak Swab Test Massal
Kamis, 11 Juni 2020 - 16:19 WIB