Salah Tembak, Massa Tuntut Kapolda Dicopot Serta Satgas Tinombala Dievaluasi

DEMO SALAH TEMBAK.POSO
DEMO SALAH TEMBAK.POSO (Foto : )
Ratusan warga di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah yang tergabung dalam masyarakat cinta damai Poso, turun ke jalan menggelar aksi demo  di depan Mapolres Poso dan gedung DPRD Kabupaten Poso.
Dalam orasinya, para peserta aksi menuntut keadilan  dan sekaligus pertanggungjawaban dari  pihak kepolisian, khususnya yang tergabung dalam satuan tugas operasi Tinombala 2020 di Poso,  atas  meninggalnya tiga orang warga Poso yang diduga salah tembak aparat.Mengambil garis star dari halaman Masjid Raya Baiturrahman Poso pada Rabu 10 Juni 2020, massa gabungan  masyarakat cinta damai poso  menggelar aksi demo,  dengan  berjalan kaki  sambil membawa  atribut seperti balih,  dan bendera tauhid, bergerak menuju Mapolres Poso.Di halaman Mapolres Poso, para aksi meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian setempat, sambil membacakan  sembilan poin isi tuntutan diantaranya  meminta kepada Kapolri, agar pelaksanaan operasi Tinombala di Poso harus dievaluasi atau dibubarkan saja, karena dinilai menjadi teror bagi warga khususnya petani kebun di Poso Pesisir Utara.Koordinator aksi, Sugianto Kaimuddin  dalam orasinya di depan Mapolres Poso, dengan tegas meminta polisi untuk bertindak adil dan segera memberikan sanksi terhadap oknum polisi yang diduga telah menembak mati tiga warga Poso,  masing-masing Qidam Alfsriski warga Desa Tambarana, Firman dan Syarfuddin warga Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara.Mereka menuntut, kehadiran aparat polisi yang tergabung dalam satuan tugas operasi Tinombala 2020  di Poso, bukan lagi  memberikan rasa aman bagi warga, namun justru menjadi teror karena selalu menjadi korban dengan alasan warga tertembak akibat salah tembak atau terjebak kontak.Selesai menggelar aksi di depan Mapolres Poso, ratusan massa selanjutnya kembali bergerak menuju gedung DPRD Kabupaten Poso, yang hanya berjarak sekitar  dua ratus meter, untuk ikut menyampaikan aspirasi yang sama. Namun berbeda saat gelar aksi demo di Mapolres Poso yang berjalan tertib, aksi demo di depan gedung DPRD Poso  diwarnai aksi pembakaran ban bekas.Aksi pembakaran ban bekas akhirnya berhasil dipadamkan oleh aparat kepolisian yang bertugas, setelah Ketua DPRD Kabupaten Poso, Sesi Kristina Dharmawati  bersama beberapa anggota DPRD Poso lainnya menerima perwakilan para pendemo. Pihak DPRD Poso berjanji akan meneruskan seluruh aspirasi warga tersebut, hingga ke tingkat pusat.Merasa aspirasinya diterima dengan baik, seluruh massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib, namun sebelum bubarkan diri, massa berjanji akan kembali menggelar aksi yang lebih besar lagi jika dalam waktu sepekan, aspirasi mereka tidak direspon. Firman Asdar | Poso, Sulteng