Eric Domb, CEO dan pemillik Pairi Daiza yang juga Konsul Kehormatan RI untuk Wallonia (Foto Istimewa)[/caption]Eric pun sangat bangga akan tugasnya sebagai Konsul Kehormatan (Konhor) Indonesia untuk wilayah Wallonia (komunitas masyarakat Belgia berbahasa Perancis). Dalam tugasnya itu, Eric telah membantu KBRI Brussel dalam membangun kerjasama dagang, investasi, pariwisata dan pendidikan antara Indonesia dan Wallonia.
Setelah selesai upacara keagamaan biasanya ada pertunjukan tari dan gamelan Bali yang menarik perhatian pengunjung Pairi Daiza. Apalagi, jika pertunjukannya berlangsung inter-aktif, dipandu oleh MC yang kocak dan fasih berbahasa Inggris dan Perancis, dimana para pengunjung pun diajari dan ikut menari Kecak.Dalam momen-momen seperti ini sangat terasa kehadiran "beautiful Bali" di Belgia. Ini sangat luar biasa, saya yakin pengalaman ini akan mendorong banyak pengunjung untuk tidak berhenti di Pairi Daiza tapi benar-benar pergi ke Bali sebagai turis.Selain Pura Agung Shanti Buwana, ada pula Kampung Nusa Tenggara Timur, Rumah Toraja, replika Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Sawah-sawah bersusun (terraced paddy fields) pun menambah indah suasana. Serta 2 gajah Indonesia yang dipinjamkan ke Pairi Daiza melalui kerjasama pengembang-biakan satwa langka (breeding loan program).Semua ini pada galibnya benar-benar menghadirkan "Wonderful Indonesia" di Pairi Daiza dan secara efektif ikut mendorong kunjungan wisatawan Eropa ke tanah air.
Pura Agung Shanti Buwana
Salah satu fitur menarik di Pairi Daiza adalah kehadiran pura hindu Bali di sana. Pura Agung Shanti Buwana menjadi tempat warga Hindu Bali di Eropa melakukan upacara-upacara keagamaan seperti Hari Raya Galungan, Kuningan atau Saraswati.Diplomasi Total
Duta Besar Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan CEO Pairi Daiza Eric Domb. Kesepakatannya adalah untuk mengadakan Festival Indonesia setiap tahun di taman Pairi Pura Agung Shanti Buwana (kiri), Perayaan Hari Besar Hindu di Pura Agung Shanti Buwana, Pairi Daiza (kanan) Daiza.Biasanya, festival diselenggarakan pada akhir pekan (week-end) di bulan Juli, memanfaatkan membludaknya pengunjung Pairi Daiza pada musim panas. Sejatinya, masyarakat Indonesia di Belgia sangat membanggakan hati. Tidak saja kompak dan saling menghargai, warga kita pun sungguh sangat berbakat.Banyak kelompok seni dalam masyarakat kita seperti Kelompok gamelan Bali "Saling Asah" (juga mengikutsertakan warga asli Belgia), kelompok angklung Bhineka Seni, Band Nusantara dan juga Line Dance Dharma Wanita KBRI Brussel. Semua asset ini kita kerahkan untuk mengisi acara festival Indonesia di Pairi Daiza, dimana pejabat KBRI dan seluruh warga Indonesia bahu-membahu melaksanakan diplomasi total untuk mempromosikan citra baik negeri kita.Selain itu, ada juga dukungan dari para chef dan barista Indonesia yang bekerja di Belgia. Mereka pun aktif memperkenalkan kuliner Indonesia dan produk-produk kopi unggulan. Dalam 2 tahun terakhir, ada juga partisipasi dari Propinsi Sumatra Barat, Wali Kota Payakumbuh dan Wali Kota Banyuwangi yang mengirimkan misi kesenian ke Pairi Daiza untuk ikut menyemarakkan festival Indonesia di Pairi Daiza.Baca Juga :