Ini alasan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan kembali. Kompetisi sebagai ajang pemantapan pemain Timnas U-19 yang disiapkan untuk tampil di putaran final Piala Dunia U-20 2021 yang akan digelar di Indonesia.
PSSI menyatakan semua klub Liga 1 dan Liga 2 setuju kompetisi Liga Indonesia musim 2020 kembali dilanjutkan. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sebelumnya sempat dihentikan sementara oleh PSSI karena wabah Pandemi virus Corona. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sejak pertengahan Maret 2020 dan kemudian diperpanjang dari tanggal 29 Maret hingga 29 Mei 2020.Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan alasan kenapa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 tetap dilanjutkan. Apalagi PSSI sudah memberikan opsi kepada klub dan berencana akan menggelar kompetisi lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Tahun 2020 pada bulan September atau Oktober mendatang.Dengan dilanjutkannya kompetisi Liga Indonesia akan memberi informasi kepada dunia luar akan kesiapan Indonesia menggelar kompetisi sepakbola dengan protokol kesehatan yang ketat guna mengatasi penularan virus Corona."Kami rasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi new normal dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia luar melihat kita," kata Indra Sjafri.Mantan pelatih Timnas U-19 dan U-23 ini menambahkan bahwa Indonesia punya pengalaman mendapat sanksi dari FIFA sehingga tidak ada kompetisi saat itu. Dampak sanksi FIFA dan dihentikannya kompetisi membawa akibatnya kurang baik terhadap prestasi sepak bola nasional.Apalagi saat ini Indonesia sedang fokus mempersiapkan Timnas U-19 untuk menghadapi putaran Final Piala Dunia U-20 2021. Timnas Indonesia lolos secara otomatis ke putaran Final yang akan digelar di Indonesia. Timnas Indonesia U-20 akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021."Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah buat kepentingan timnas ke depan. Supaya pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya," jelas Indra Sjafri.Seperti diketahui pada tahun 2021 mendatang, Timnas Indonesia akan berlaga di ajang bergengsi Piala Dunia U-20. Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak perlu mengikuti babak kualifikasi karena sudah lolos secara otomatis ke putaran final. Tentu butuh persiapan yang matang dan maksimal demi sukses meraih prestasi di ajang tersebut.[caption id="attachment_332757" align="alignnone" width="900"] Dengan dilanjutkannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 adalah semua pemain Timnas U-19 bisa ikut berkompetisi dan terasah kemampuannya dalam kompetisi selama tidak menjalani TC pelatnas. (Foto : PSSI)[/caption]"Buat kepentingan Timnas U-20 adalah saat pemain tidak ikut pemusatan latihan, mereka bisa berkompetisi di Liga 1 dan 2. Karena rata-rata pemain sudah memiliki klub. Kalaupun pemusatan latihan berlangsung yang biasanya pemain dipanggil hanya sekitar 23 hingga 30 orang. Sementara pemain yang tidak terpanggil pemusatan latihan, mereka tetap terasah lewat kompetisi," ungkap pelatih asal Sumatra Barat tersebut.Kewajiban PSSI harus memutar kompetisi seperti diamanatkan di Kongres PSSI. Namun tidak ada panduan regulasi kompetisi saat situasi gawat darurat pandemi COVID-19. Karena itu PSSI mengajak klub, Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI), dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) berdiskusi untuk menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi.Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan juga mendengar masukan dari pemerintah, AFC, FIFA dan masukan lainnya sebelum memutuskannya bersama di rapat Komite Eksekutif PSSI."Dengan adanya kompetisi, pelatih Timnas Indonesia juga bisa mendapatkan pemain diluar list yang sudah ada. Karena kompetisi bisa melahirkan pemain yang berkualitas. Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan untuk hotel, katering, transportasi dan lain-lain. Apalagi pemerintah menyarankan kita tetap berdampingan dengan Covid-19 dan produktif," kata Indra Sjafri yang sukses bersama Timnas Indonesia mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-19 dan AFF U-22 tersebut.Departemen Teknik PSSI dalam hal ini dibantu dokter Syarif Alwi juga sudah menyiapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan arahan WHO, FIFA, AFC dan Kementerian Kesehatan. Hal ini tidak hanya untuk kompetisi Liga Indonesia saja, tetapi untuk pemusatan latihan Timnas, kursus kepelatihan, dan academy atau SSB di masa pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga :