Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan segera mengadakan pemungutan suara nasional mengenai reformasi konstitusional pada 1 Juli, Senin (1/6/2020).
Pemungutan sura ini merupakan panggung untuk pemungutan suara yang tertunda yang dapat memperpanjang kekuasaan Putin sampai 2036.Melansir REUTERS , sebelumnya Putin telah mengatakan bahwa akibat wabah pandemi COVID-19 pemungutan suara awal yang telah ditetapkan pada tanggal 22 April harus ditunda, demi kesehatan dan keselamatan warga.Namun berdasarkan situasinya terkini yang telah menunjukkan kondisi stabil dan jumlah infeksi COVID-19 di Moskow telah menurun tajam, memungkinkan Moskow mulai mengurangi beberapa pembatasan.Perubahan terkait pemungutan suara di Rusia sudah disetujui oleh parlemen dan Mahkamah Konstitusi Rusia, dan akan mengatur ulang penghitungan Putin menjadi nol. Hal ini yang memungkinkan Putin dapat mendapat masa jabatan enam tahun berturut-turut hingga 2036 jika terpilih kembali."Saya sangat berharap warga negara akan mengambil bagian secara aktif dalam pemungutan suara tentang amandemen konstitusi," kata Putin, yang masa jabatannya sekarang berakhir pada 2024, pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.Para kritikus telah menolak pemungutan suara sebagai diidentikkan sebagai kudeta konstitusional, yang mereka khawatirkan dapat dicurangi dan mendesak para pemilih untuk menjauh atau menolak perubahan yang telah diusulkan.Seorang kritikus, Lyubov Sobol, mengatakan 1 Juli terlalu dini, mengingat situasi pandemi COVID-19. "Biarkan semua orang terinfeksi, asalkan kakek di Kremlin puas?" dia menulis di Twitter.Kremlin mengatakan pihak berwenang akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan pemilih.Seperti diketahui, perekonomi Rusia telah terpukul keras dalam dua bulan terakhir, baik oleh harga minyak yang lebih rendah dan penguncian yang memicu kebencian di antara beberapa pemilik bisnis.Peringkat dukungan Putin kini telah merosot ke level terendah dalam lebih dari dua decade, meskipun dukungan untuk rencananya untuk mengubah konstitusi naik menjadi 47 persen pada bulan April pada sebuah jajak pendapat bulan lalu.
Yustinus Bagus
Baca Juga :