unai
Dana D
esa(BLT DD). Ratusan warga Desa Suka Mulya datangi kantor desa, warga yang datang tak hanya bapak –bapak saja, kaum ibu – ibu pun ikut serta untuk beraksi manyampaikan keluhan mereka terhadap kebijakan kepala desa, yang tidak sesuai menurut masyarakat banyak.Pembagian dana bantuan langsung tunai, di Suka Mulya membuat kisruh, warga setempat, warga menganggap kepala desa tidak transparan, dan diduga ada permainan dengan perangkatnya.Sementara warga yang sangat membutuhkan bantuan, tidak dapat sama sekali, dari beberapa bantuan yang dikucurkan pemerintah.Menurut Ismi salah seorang warga, mengungkapkan bahwa kehidupannya sebagai seorang tukang urut, yang seharian mengambil jasa jika ada orang yang butuh jasanya, namun di tengah pandemi covid-19 ini penghasilan selaku tunkang urut boleh dikatakan tidak ada sama sekali, hal ini yang memicu perhatian masyarakat Desa Suka Mulaya.Amita warga RT 14 Desa Suka Mulya juga mengatakan, jika dirinya terdaftar peserta PKH dari tahun 2017, namun sampai sekarang belum pernah menerima bentuk bantauan tersebut.“Setelah ditanyakan ke Kadus dan RT, hanya mendapat jawaban bersabarlah nanti di kasih,” tutur Amita, salah seorang warga desa setempat.Amita juga menyampaikan, wajar jika dirinya tidak terdaftar atau mendapat bantuan BLT DD, karena namanya sudah terdaftar di PKH, sedangkan di PKH belum menerima sejak tahun 2017.Jajaran Koramil dan Polsek Betung langsung amankan, situasi di kantor Desa Suka Mulya, serta memberikan pengertian berulang-ulang kali, jika tidak dapat dana BLT DD, akan mendapatkan bantuan bentuk lain, karena ada 8 pos bentuk bantuan akibat dampak covid-19 ini, untuk membubarkan masa jajaran polsek betung terpaksa melepaskan tembakan ke atas, masyarakat tidak lagi memikirkan rentannya penyebaran virus corona atau covid-19. Slamat Chaniago |
Baca Juga :