Puluhan Warga Surabaya Aksi Tolak PSBB Tahap 3 di DPRD Surabaya

Bim bim - puluhan warga surabaya aksi tolak psbb tahap tiga 2
Bim bim - puluhan warga surabaya aksi tolak psbb tahap tiga 2 (Foto : )
Dinilai menyengsarakan, puluhan warga Surabaya,  yang merupakan gabungan dari pengemudi ojek online, pemilik warung nasi, dan pemilik warung kopi, mendatangi gedung DPRD Kota Surabaya, untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap penerapan PSBB tahap ketiga, yang efektif diberlakukan sejak kemarin hingga 8 Juni mendatang.
Warga ini menilai, kebijakan PSBB telah membuat mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan, mereka mendesak DPRD Kota Surabaya, untuk mendorong eksekutif melaksanakan kebijakan new normal yang didengungkan oleh Presiden, karena dengan
new normal mereka tetap bisa bekerja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Puluhan warga Surabaya ini, yang merupakan gabungan dari pemilik warung makanan, pengemudi ojek online, buruh korban PHK akibat pandemic, serta pemilik warung kopi, mendatangi gedung DPRD Kota Surabaya, di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, untuk meminta DPRD mendesak Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, membatalkan PSBB tahap ketiga, yang diberlakukan sejak kemarin hingga 8 Juni mendatang. 2 tahap PSBB yang sudah diterapkan pemerintah, untuk menekan angka sebaran covid- 19 di Surabaya raya sejak 28 April hingga 25 Mei lalu, telah dinilai gagal, dan menyengsarakan masyarakat kecil, terutama para pekerja harian, dan buruh pabrik. Mereka tak bisa berjualan, karena harus tutup sementara lantaran banyaknya perkampungan yang menutup jalan, juga dinilai menyulitkan driver ojek online untuk melakukan pengiriman barang. Mereka mendesak DPRD Kota Surabaya, untuk mendorong Wali Kota dan Gubernur, membatalkan PSBB tahap ketiga, dan lebih mendukung kebijakan Presiden untuk menerapkan kehidupan new normal, karena mereka bisa kembali mengais rezeki, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi. Sementara itu, menanggapi keluhan warga Surabaya, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, pihaknya akan  segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan elemen warga Surabaya, terkait dampak pemberlakuan PSBB. Hanya saja pihaknya menyayangkan dengan teknis yang disampaikan, karena tidak memberlakukan protokol kesehatan, dengan datang langsung secara gerombolan. Syamsul Huda | Surabaya, Jawa Timur