Presiden AS (Amerika Serikat) Donald Trump melantik seorang loyalisnya untuk menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional.
Setelah lebih dari 9 bulan lamanya Presiden AS Donald Trump mengajukan nama seorang loyalisnya bernama John Ratcliffe untuk ikut berperan dalam operasi intelijen AS, akhirnya John Ratcliffe dilantik sebagai Direktur Intelijen Nasional, di Gedung Putih, AS, Selasa (26/5/2020) waktu setempat.Pelantikan pria berusia 54 tahun ini dilaksanakan setelah kurang dari seminggu mendapatkan konfirmasi di senat dengan perolehan suara 49-44.Sekretaris Pers Kayleigh McEnany menyatakan harapan agar Ratcliffe dapat mengikuti jejak Richard Grenell, Duta Besar AS untuk Jerman, yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Intelijen Nasional selama tiga bulan terakhir."Rick Grenell lakukan pekerjaan yang sangat baik di posisi itu. Pekerjaan luar biasa yang ia laksanakan sebagai Direktur Intelijen Nasional. Saya harap John Ratcliffe akan mengambil alih," kata McEnany, seperti dilansir dari Voa Indonesia.Selama menjabat dalam waktu singkat di Badan Intelijen AS itu, Grenell membuat beberapa anggota parlemen jengkel dengan menolak berkonsultasi sambil melakukan serangkaian reformasi.Selain itu, melakukan perubahan mekanisme komunitas intelijen dalam memberikan briefing mengenai campur tangan dalam pemilu dan mempersingkat sejumlah operasi pada Pusat Kontraterorisme Nasional.Dalam kata sambutannya, Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe mengatakan berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump dan Grenell. Ratcliffe berharap dapat memimpin Badan Intelijen AS yang mereka sebut ‘profesional intelijen paling berbakat dan efektif di dunia."Ratcliffe juga menegaskan kembali janjinya untuk memberi Presiden Donald Trump dan para pembuat kebijakan untuk informasi strategis yang “tepat waktu, akurat, dan objektif.” Voa Indonesia
Baca Juga :