Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat sore (22/5/2020), melakukan Rukyatul Hilal untuk menentukan 1 syawal 1441 Hijriyah. Rukyatul Hilal dilakukan di menara BPBD DIY, di Parangkusumo Parangtritis Bantul, Yogyakarta.
Pantauan hilal di tempat ini dipastikan hilal tidak akan terlihat karena berdasarkan perhitungan hilal saat magrib, masih berada di bawah ufuk.Guna menentukan 1 syawal 1441 Hijriyah, Kementrian Agama Daerah Istimewa melakukan Rukyatul Hilal di menara BPBD DIY di pantai Parangkusumo Parangtritis Bantul, Yogyakarta.Pelaksanaan pemantauan Rukyatul Hilal tahun ini tidak seperti tahun - tahun sebelum, di bukit Syeh Bela Belu. Hal ini dikarenakan adaya pandemi covid-19, untuk menghindari adanya kerumunan yang rawan terhadap penyebaran virus corona, maka dilakukan di tempat yang sempit dan terbatas di menara BPBD DIY. Selain itu, jumlah peserta yang undang pun sangat terbatas hanya 10 orang, dari berbagai elemen dan instansi.Alat teropong yang digunakan untuk memantau hilal saat matahari terbenam pun, hanya satu alat saja. Di samping itu, dalam pemantauan hilal ini pun tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, yakni menjaga jarak dan memamaki masker.Munthoha Arkanudin, Ketua Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama DIY, mengatakan posisi hilal berdasarkan hasil penghitungan masih berada dibawah ufuk, sehingga saat matahari terbenam atau saat magrib tiba, dipastikan hilal tidak akan terlihat karena masih berada dibawah ufuk.Namun pemnatauan tetap dilakukan dan apapun hasilnya akan dilaporkan, ke dewan sidang Isbat. Meski demikian Rukyatul Hilal tetap dilaksanakan sesuai instruksi Kementrian Agama pusat dan menggugurkan Fardu atau kewajiban Kifayah yang harus dilaksanakan.Sejak adanya pandemi covid-19 ini, Kemenag DIY menggelar Rukyatul Hilal di menara BPBD DIY di pinggir pantai, dengan peserta terbatas dan menerapkan protap kesehatan. Santosa Suparman | Bantul, Yogyakarta
Baca Juga :