Lima hari menjelang Idul Fitri, Pelabuhan Merak hanya dipenuhi antrean truk logistik, sembako dan bahan-bahan medis. Larangan mudik menurunkan jumlah penumpang hingga 50 persen.
Kondisi arus lalu lintas di Pelabuhan Penyeberangan Merak lima hari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah terlihat sepi penumpang. Arus lalu lintas di pelabuhan merak hanya terlihat antrean truk di areal dermaga untuk menunggu masuk ke dalam kapal.Di Pelabuhan Penyeberangan Merak kini tidak ada pelayanan angkutan untuk pemudik, baik penumpang pejalan kaki, pemudik menggunakan sepeda motor dan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, seperti pada tahun-tahun sebelumnya pada musim angkutan lebaran.Larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah untuk memutus rantai pendemi covid-19 berdampak besar bagi pengusaha pelayaran di lintasan Merak-Bakauheni. Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Ferry (Gapasdaf) Merak, Togar Napitupulu, mengaku, saat ini terjadi penurunan yang sangat signifikan pada angkutan penyeberangan hingga mencapai 50 persen dibandingkan pada angkutan lebaran tahun lalu.Selain hanya kendaraan truk angkutan logistik, sembako dan bahan-bahan keperluan medis yang diperbolehkan menyeberang, di Pelabuhan Merak juga minimnya pengoperasian jumlah armada kapal dan dermaga.Biasanya beroperasi 25 hingga 29 kapal, untuk tujuh dermaga. “Saat ini hanya 14 hingga 16 kapal untuk tiga dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif,” ujar Togar.Dengan kondisi wabah covid-19 ini para pengusaha pelayaran harus tetap mengikuti aturan pemerintah untuk berjuang melawan covid-19. Para pengusaha pelayaran berharap pandemi covid-19 cepat berlalu, sehingga angkutan pelayaran dapat kembali normal.Siti Ma’rufah | Cilegon, Banten
Baca Juga :