Aktris cantik Femmy Permatasari dalam menjalani kisah kehidupannya beragam cerita, baik kisah suka maupun duka. Kali ini Femmy permatasari berbagi cerita kisah tragis yang menimpa dirinya beserta keluarganya
Aktris cantik Femmy Permatasari dalam menjalani kisah kehidupannya beragam cerita, baik kisah duka maupun suka. Dari perjalanan meniti karier serta membangun kehidupan rumah tangga penuh dengan lika liku yang dihadapinya, namun Femmy tetap selalu bersandar kepada Tuhan.
Kali ini Femmy permatasari berbagi cerita kisah tragis yang menimpa dirinya beserta keluarganya berikut ini:
Sejak 8 bulan lalu, saya kalau tidur tidak bisa menghadap kekiri dan susah nafas dikarenakan saya punya tulang hidung semakin bengkok. Kondisi tersebut, mungkin dikarenakan akibat atau efek dari tragedi hebat yang terjadi 20 tahun yang lalu saat di jalan tol Jagorawi.Waktu itu Femmy permatasari Bersama keluarga pulang dari Bandung menuju ke Jakarta. Pada saat di jalan tol Jogorawi, tiba tiba sopir mengantuk, mobil kita menabrak truk yang mengangkut besi. Kecelakaan pun tidak dapat terelakan, adik saya yang paling kecil meninggal seketika ditempat kejadian, akibat tergencet besi dari depan. Posisi adek pas kecelakaan, saat itu ia berada dibagian depan sedang dipangku mami Femmy.
Mami saya rahangnya patah, adik yang lain bocor dan saya punya caping atau hidung bagian paling depan sobek mengganga, sehingga tulang bengkok dan lubang hidung menjadi sempit.Pada bulan November 2019, saya booking Dr.Laurentius Ariawan,SpBP dari @cliniquesuisse untuk melakukan operasi tulang hidung di awal April 2020 di Jakarta.Ternyata pada saat saya balik dari Singapura di bulan Maret 2020, pandemi Corona sudah mulai mewabah di negara kita.Saya berpikir akan membatalkan operasinya menunggu sampai Corona beres.Alfos sang suami Femmy Permatasari memaksa agar segera melakukan operasi tersebut.“Love, ini masalah nafas, kesehatan ngapain kamu tunda, emang kamu tau Corona kapan selesai ??? Kamu sudah lama tidak bisa bernafas nyaman kalau tidur hadap kiri, itu sangat menyiksa !! Sekarang kamu telpon Dr. Ariawan bisa tetap dilaksanakan sesuai schedule tidak,kalau bisa, langsung kamu jalanin operasi ini”, tegas Alfons.Saya mencoba hubungi dokter dan ternyata juga menyetujui untuk tetap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dokter memberitahu bahwa diagnosanya terhadap hidung saya menggalami deviasi septum nasi dan collapse alla nasi, yaitu tulang hidung bengkok dan lobang hidung yang menyempit.“Saya akan melakukan pembetulan tulang hidung, sekalian dirapikan cuping bagian depannya supaya lebih bagus jadi imbang dengan tulang hidung kamu yang sudah mancung”, kata Dr.Laurentius Ariawan,SpBP.Pada akhirnya di awal bulan April melakukan operasi, tindakannya selama kurang lebih 4 jam dan operasi berjalan lancar. Menurut Dr. Ariawan selama enam bulan baru sempurna semuanya.“Puji Tuhan Sekarang saya bisa tidur dengan nyenyak mau menghadap kiri atau kanan, karena tulang hidung saya sudah beres dan cuping hidung jadi lebih enak dilihat”,tutur Femmy Permatasari sambil mengucap syukur.
Femmy Permatasari Berbagi Cerita Tragedi dan Suka Cita
Senin, 18 Mei 2020 - 23:40 WIB