Imam membagi bagikan komuni ke umat di dalam mobil ( Foto:REUTERS)[/caption]Wabah virus dan pembatasan wilayah oleh pemerintah di semua ruang pertemuan publik, telah membuat banyak warga di Perancis dan di seluruh dunia mengeluarkan solusi inovatif mereka agar dapat melanjutkan kegiatan.Perancis mulai melonggarkan penguncian wilayahnya sejak 11 Mei lalu. Meski demikian, pelayanan keagamaan yang diberikan secara langsung di dalam ruangan tetap dilarang sampai akhir Bulan Mei ini. Sebab, pemerintah berusaha untuk menahan risiko hadirnya gelombang kedua infeksi virus corona.“Hal ini (penguncian wilayah) juga merupakan kesedihan bagi umat Katolik, seperti halnya bagi agama-agama lainnya, tidak dapat beribadah di tempat ibadah kami… Kemudian kami hadir dengan ide
drive-in mass ini. , ”Kata Uskup Touvet.“Orang-orang yang berada di dalam mobil merupakan umat yang datang dari apartemen yang sama atau rumah yang sama, dan tentu saja mereka memiliki cairan antiseptik serta masker. Mobil-mobil diwajibkan berjarak satu meter dari satu mobil dengan mobil lainnya, saat ingin memberikan komuni dan setelahnya kami mencuci tangan, ”tambah Touvet.[caption id="attachment_323540" align="alignnone" width="900"]
Area parkir saat Misa dilakukan ( Foto:REUTERS)[/caption]Umat yang hadir dilarang meninggalkan mobil mereka, perlu diperhatikan bahwa kapasitas maksimal di dalam mobil adalah empat orang dan merupakan anggota keluarga dari rumah yang sama.Perancis sejauh ini melaporkan terdapat 142.291 orang yang dikonfirmasi mengidap virus corona dan memiliki angka kematian sebanyak 27.625 orang.Michelle yang merupakan salah satu umat yang hadir dalam misa ini mengatakan senang bisa menghadiri misa secara langsung lagi."Memang sudah tersedia layanan misa secara langsung melalui televisi, tetapi hal ini terasa tidak sama saat menghadiri secara misa langsung pada Hari Minggu," katanya.Hal serupa juga terjadi di negara-negara lain termasuk Polandia. Seorang imam mulai menerima pengakuan dosa dari umat di tempat parkir gerejanya di Warsawa.Namun sebaliknya di Yunani, setelah pelonggaran larangan pertemuan di ruang publik, ribuan orang kembali ke gereja pada hari Minggu setelah berminggu-minggu tidak dapat menghadiri misa karena harus menerapkan peraturan pengadaan jarak antar sesama ( social distancing ).
Baca Juga :