Pakistan telah mengumumkan akan mulai memproduksi dan mengekspor obat Covid-19 Remdesivir dalam beberapa minggu ke depan.
Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza mengatakan, perusahaan farmasi lokal, Ferozons Laboratories Ltd, akan membuat obat Remdesivir, bermitra dengan Gilead, produsen obat asal Amerika Serikat (AS).Disebutkan, Pakistan akan menjadi salah satu dari hanya tiga negara yang memproduksi dan mengekspor obat itu.“Pembuatan obat injeksi akan dimulai dalam enam hingga delapan minggu dan akan tersedia tidak hanya untuk pasien virus corona di Pakistan. Tetapi juga akan diekspor ke 127 negara,” kata Mirza.Regulator AS telah mengijinkan penggunaan darurat Remdesivir, untuk mengobati pasien Covid-19, setelah uji klinis menunjukkan sebagian pasien pulih lebih cepat.Sementara Gilead sendiri juga telah menandatangani perjanjian dengan empat produsen obat di India, untuk memproduksi obat tersebut.Gilead menyebut, berdasarkan perjanjian "lisensi non-eksklusif" dengan mitra Asia Selatan, semua perusahaan itu berhak mendapat transfer teknologi untuk pembuatan Remdesivir. Ini memungkinkan perusahaan-perusahaan itu meningkatkan produksi mereka dengan cepat.Sedangkan Osman Khalid Waheed, Kepala Eksekutif Perusahaan Farmasi Pakistan, mengatakan, begitu produksi dimulai, obat tersebut akan diekspor ke negara maju dan berpenghasilan rendah.“Kami berkomitmen dengan Gilead untuk memproduksi obat dengan biaya minimum dan membuatnya paling mudah diakses di negara berkembang,” kata Waheed.Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah bertekad untuk melonggarkan sebagian penutupan wilayah di seluruh negeri.Menurut Khan, dengan situasi seperti ini, sekira 150 juta orang di seluruh Pakistan, termasuk pekerja harian dan buruh, bisa kelaparan karena penutupan ekonomi.“Sampai vaksin tersedia, virus corona akan bertahan terlepas dari penutupan wilayah. Karena itu, kita harus belajar untuk menghadapinya, ”kata Khan. VOA Indonesia
Baca Juga :