Pengamanan di perbatasan Kota Sungai Penuh, dengan provinsi Sumatera Barat, di jalur puncak tapan diperketat, untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Namun, sejumlah jalan alternatif masih bisa dilalui, karena kurangnya pengawasan oleh petugas. Meski petugas Dishub Kota Sungai Penuh telah dilakukan pemblokiran, di jalan alternatif yang menghubungkan jalur puncak menuju Desa Sekungkung, Kecamatan Depati, Tujuh Kabupaten Kerinci, Jambi.Namun Pemblokiran Badan Jalan Tersebut, belum maksimal karena areal kosong di samping jalan, masih bisa dilewati kendaraan roda dua bahkan roda empat.Kurangnya pengawasan membuat pengendara dari luar daerah yang nekat mudik, dengan leluasanya melewati jalan alternatif tersebut,agar bisa lolos dari pemeriksaan suhu badan dan pemeriksaan lainnya, oleh petugas di pos penjagaan, di perbatasan Kota Sungai Penuh, Jambi.Meski pemblokiran jalur alternatif tersebut terkesan kurang maksimal, namun pengamanan di jalan utama perbatasan Sungai Penuh, Tapan, Sumatera Barat semakin diperketat, kendaraan dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Bengkulu diperiksa terlebih dahulu, sebelum memasuki wilayah Kota Sungai Penuh.Sopir dan penumpang kendaraan, yang akan memasuki wilayah Kota Sungai Penuh juga dicatat dan diperiksa suhu tubuhnya, dan kendaraan disemprotkan cairan desinfektan. Pemeriksaan ini dilakukan, untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Sungai Penuh.Jika ditemukan kejanggalan maka petugas pos penjagaan terpaksa melarang kendaraan, untuk masuk wilayah Kota Sungai Penuh dan disuruh putar balik ke daerah asal. Arizal Antoni | Kota Sungai Penuh, Jambi
Baca Juga :