yang memuat foto artikel dan mencoba menjelaskan bahwa para jemaah tabligh di India memang benar menyumbangkan darahnya untuk digunakan kepada pasien positif Covid-19.Para jemaah yang menyumbangkan darahnya telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Pasalnya, seseorang yang sembuh dari Covid-19 sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang diyakini dapat menyerang virus. Akhirnya, lama-kelamaan ini akan menumpuk dalam plasma darah.Namun begitu, penggunaan plasma darah sebagai obat untuk menyembuhkan Covid-19 masih dalam tahap uji coba di banyak negara, termasuk India.Untuk bisa lebih meyakinkan lagi, maka coba menelusuri informasi dari Facebook dan Instagram tadi dan kabar yang diunggah oleh akun Asbab Hidayah tadi belum bisa dibuktikan.https://www.instagram.com/p/B_yePkPBz3a/Begitu juga di jejaring perpesanan WhatsApp juga beredar video yang berisikan narasi yang sama yakni darah Jemaah Tabligh di India bisa menyembuhkan corona COVID-19.[caption id="attachment_322140" align="aligncenter" width="900"]
Tangkap Layar Video yang Tersebar di WhatsApp Terkait Isu Darah Jemaah Tabligh di India Bisa Menyembuhkan Corona COVID-19[/caption]Hasil penelusuran bahwa foto yang diunggah oleh akun Asbab Hidayah pernah diunggah oleh akun media sosial lainnya, salah satunya oleh akun Twitter resmi milik politikus India Salman Nizami, @SalmanNizami_ pada 26 April 2020. "Despite Ramadan Crescent moon, tablighi members are donating blood plasma for people infected with covid as hospitals are struggling for donors. These same Tablighis were accused of all kinds of nonsense by govt & the media. Prayers for all!,"
tulis akun Twitter @SalmanNizami_.https://twitter.com/SalmanNizami_/status/1254309973082832897Penelusuran selanjutnya dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "Tablighi Jamaat". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai donor darah jemaah tabligh di India untuk melawan virus corona COVID-19.Satu di antaranya artikel berjudul "India coronavirus: Tablighi Jamaat gives blood for plasma therapy" yang dimuat situs bbc.com pada 28 April 2020.Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa para Jemaah Tabligh di India memang menyumbangkan darahnya untuk digunakan kepada pasien positif COVID-19. Para Jemaah Tabligh yang menyumbangkan darahnya telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.Ketika seseorang memiliki Covid-19, sistem kekebalan tubuh mereka diyakini merespons dengan menciptakan antibodi, yang menyerang virus. Lama-kelamaan ini menumpuk dan dapat ditemukan dalam plasma darah.Namun penggunaan plasma darah sebagai obat untuk menyembuhkan virus corona COVID-19 masih dalam tahap uji coba di banyak negara termasuk India.Beberapa rumah sakit mengatakan telah memberikan hasil yang menggembirakan, dengan beberapa pasien yang sakit parah pulih setelah diberikan terapi plasma.Tetapi para ilmuwan memperingatkan bahwa itu tidak akan menjadi "peluru ajaib". "Saat ini, kami memberikan terapi plasma hanya kepada pasien korona kritis yang tidak dapat memproduksi antibodi terhadap virus dalam tubuh mereka karena mereka memiliki kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes dan hipertensi, " kata Dr Tauseef Khan, yang bekerja di departemen penyakit menular di rumah sakit pemerintah di kota utara Lucknow.Jadi dapat disimpulkan bahwa kabar plasma darah dari jemaah tablig di India bisa melawan virus corona belum bisa dibuktikan.Penggunaan plasma darah sebagai obat untuk menyembuhkan virus corona masih dalam tahap uji coba di banyak negara termasuk IndiaDengan demikian, informasi beredar terkait darah jemaah tabligh di India dapat sembuhkan pasien Covid-19 sudah dapat dipastikan salah.Untuk itu, informasi yang beredar tersebut masuk dalam kategori Misleading Content atau konten yang keliru.
Baca Juga :