Budidaya ikan dalam ember sekaligus dengan menanam sayur di atasnya atau yang dikenal dengan sebutan Budikdamber sedang ramai dibicarakan belakangan ini. Teknik ini merupakan salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur.
Rupanya, Budikdamber juga menarik perhatian jajaran Polres Kota Metro Lampung. Pelatihan Budikdamber diberikan kepada Polwan dan Bhabinkamtibmas di halaman Mapolres, Rabu (13/5/2020).
[caption id="attachment_321840" align="alignnone" width="828"] Foto: Humas Polres Metro Lampung[/caption]
Kegiatan budidaya ikan lele dan tanaman hidroponik seperti kangkung di dalam ember ini, dipimpin oleh Kapolres Metro Lampung AKBP Retno Prihawati. Retno mengatakan upaya ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga ditengah pandemi Covid-19.
"Kita pelatihan untuk Bhabinkamtibmas dan teman-teman Polwan biar nanti bisa ditularkan ke masyarakat," ujar Retno.
Dengan Budikdamber, masyarakat yang sedang menjalani masa di rumah saja diharapkan dapat menjalani aktivitas yang bermanfaat dan mampu mandiri saat pandemi Covid-19 melanda, meskipun di rumahnya tidak memiliki lahan yang luas.
Teknik Budikdamber
Teknik Budikdamber ini pertama kali diklaim diperkenalkan oleh Juli Nursandi, Dosen Budidaya Perikanan di Politeknik Negeri Lampung. Inovasi yang ia lakukan berawal dari adanya kelebihan Tabulampot atau tanaman buah dalam pot.
Dari situ kemudian ia memikirkan tentang cara budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai Tabulampot yang bisa dipindah-pindah dan tidak butuh lahan luas.
"Percobaan saya mulai 2015, penelitian 2016. Budikdamber, saya yang memunculkan istilah itu. Saya pikir harusnya ada sistem budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai tabulampot," cerita Juli.
https://www.instagram.com/p/CAKFrXinR1Z/?igshid=a2dytrcab0mu
Beberapa Kelebihan
Teknik Budikdamber yang ia ciptakan tersebut diklaim memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya adalah lebih murah jika dibandingkan dengan teknik aquaponik lainnya.
“Mudah dibuat oleh siapa saja, aplikatif untuk masyarakat, dan tangguh diletakkan di mana saja,” katanya.
Selain itu, Budikdamber menurutnya juga bisa dijadikan pola bantuan ketika ada bencana seperti saat di pengungsian, banjir, kebakaran, juga saat ada pandemi Covid-19.
“Semua bisa memelihara, dari SD sampai manula bahkan teman disabilitas,” jelas Juli.
Juli juga membagikan banyak tutorial teknik Budikdamber dalam akun Facebook, Youtube dan Instagram dengan akun @julinursandi_budikdamber.
Baca Juga :