Demi mendapatkan BLT Rp600 ribu warga melanggar physical distancing. Warga Pematang Siantar Sumatera Utara, tak lagi mempedulikan aturan jaga jarak saat mengantre pengambilan dana BLT di Kantor Pos Pematangsiantar.
Ratusan warga tak lagi mempedulikan physical distancing dan nekat berdesak-desakan dan saling dorong guna mendapatkan kupon antrean pengambilan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kantor Pos, Jalan Sutomo, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis pagi(14/5/2020).Sejak pagi ratusan warga yang ingin memperoleh bantuan ini rela berdesak-desakan dengan yang lainnya tanpa ada rasa takut akan tertular covid-19. Mereka seolah melupakan aturan pemerintah untuk menjaga jarak di masa pandemi covid-19 sekarang ini. Bahkan tak sedikit dari mereka yang membawa anaknya turut serta mengantre di kantor pos.Meskipun lokasi Kantor Pos Kota Pematangsiantar ini hanya beberapa meter saja dari kantor Polres Kota Pematangsiantar dan kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, namun hanya beberapa personel kepolisian yang berjaga di kantor pos.Para petugas keamanan dari kantor pos dan dua petugas dari kepolisian terlihat kewalahan menangani kerumunan massa yang terus berdatangan. Berkali-kali petugas harus berteriak dan memerintahkan warga untuk mundur dan menjaga jarak, namun tetap saja warga terus merangsek maju.Salah seorang warga bernama Narti, yang tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai mengatakan, dirinya rela antre dan berdesak-desakan, demi mendapatkan bantuan dari pemerintah terhadap warga yang terdampak covid-19 sebesar Rp600 ribu. Disinggung soal anjuran pemerintah untuk tetap menjaga jarak agar tidak saling bersentuhan badan guna memutus rantai penyebaran covid-19, Narti seakan pasrah asalkan pulang membawa uang bantuan dari pemerintah.“ Mau bagaimana lagi, harus rela berdesak-desakan, walaupun tetap ada rasa takut tertular. Tapi harapan saya semoga jangan ada yang kena penyakit, “ ujar Narti.Kepala Kantor Pos Pematangsiantar, Sukianto mengatakan, dari awal pihaknya telah menerapkan sistem antrean dalam penyaluran bantuan sosial langsung tunai dari pemerintah pusat ini. “ Kita sudah terapkan agar warga datang bergantian pada jam yang telah ditentukan, namun warga datangnya bareng, jadinya terjadi penumpukan antrean, “ ujar Sukianto.Akibat banyaknya warga yang datang tidak memenuhi ketentuan, pihak kantor pos tidak mampu berbuat apa-apa. Petugas hanya berupaya mengatur antrean warga, namun akhirnya desak-desakan pun tidak terhindarkan.Daud Sitohang |Pematangsiantar, Sumatera Utara
Baca Juga :