10 hari terakhir di bulan Ramadan menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk beribadah dan mengejar malam Lailatur Qadar.
10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang lebih istimewa dibandingkan hari-hari sebelumnya di Bulan Ramadan. Banyak umat Islam yang berusaha mengejar malam Lailatur Qadar pada waktu ini. Malam Lailatul Qadar adalah malam ketika Alquran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah.
Nabi Muhammad sendiri memang meningkatkan ibadah pada hari-hari terakhir Ramadan.
Diriwayatkan dari Aisyah, "Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. Al-Bukhari).
Soal waktu Lailatul Qadar sendiri, hanya Allah yang mengetahuinya. Namun, Rasulullah mengindikasikan malam ini terjadi dalam 10 hari terakhir, yaitu, (1) di antara malam sekitar 10 hari terakhir Ramadan, (2) malam sekitar 7 hari terakhir Ramadan, atau (3) malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan.
Berikut berbagai amalan untuk mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadan:
Mengerjakan Salat Malam/Tahajud
Menghidupkan malam-malam bulan Ramadan dapat dilakukan dengan mengerjakan qiyamul lail (shalat malam) berupa shalat tahajud seperti hadis riwayat Aisyah di atas. Dalam hadis lain disebutkan oleh Aisyah, "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh."
Nabi Muhammad terbiasa membangunkan keluarga beliau pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadan dengan tujuan untuk mengerjakan salat malam. Hal ini terutama dilakukan pada malam-malam ganjil.
Karena itu, kita dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam shalat malam dan memperlama shalat dengan memperpanjang berdiri, ruku’, dan sujud. Demikian pula memperbanyak bacaan Alquran dan membangunkan keluarga untuk bergabung melaksanakan shalat malam.
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang berdiri (untuk mengerjakan shalat) pada lailatul qadar karena keimanan dan hal mengharap pahala, akan diampuni untuknya segala dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari no. 1901)
Memperbanyak Bacaan Alquran
Alquran memiliki kekhususan kuat berkaitan dengan bulan Ramadan. Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya :
"Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran."
Alquran diturunkan Allah pada bulan Ramadan. Nabi Muhammad sendiri terbiasa ditemui Jibril pada bulan ini untuk membaca Alquran. Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan, "Sebaik-baik ibadah umatku adalah membaca Alquran." (H.R. al-Baihaqi).
Memperbanyak Doa
Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.
Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
Memperbanyak Sedekah
Diriwayatkan, ketika Ramadan tiba, Nabi Muhammad demikian dermawan, bahkan beliau dilukiskan "lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan."
Ada banyak jalan untuk bersedekah, termasuk dengan mencukupi kebutuhan keluarga atau berbuat baik kepada tetangga dan kerabat, misalnya membagi-bagikan makanan berbuka untuk para tetangga atau bersedekah ke lembaga-lembaga yang dapat dipercaya untuk membantu sesama.
Iktikaf
Amalan berikutnya adalah iktikaf. Diriwayatkan Aisyah, "Rasulullah beriktikaf pada sepuluh (malam) terakhir bulan Ramadan, hingga Allah memanggilnya".
Dalam situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah pandemi Covid-19, terdapat panduan untuk tidak melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir di masjid/musala di daerah yang rawan terhadap persebaran virus corona.
Sebagai ganti, kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan saat iktikaf, seperti berzikir, membaca Alquran dan merenung, dilakukan di rumah
Memperbanyak Zikir), Bertaubat dan Istighfar
Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."
Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.
Mari semangat beribadah di 10 hari terakhir di bulan Ramadan, sambil mengejar malam Lailatul Qadar, walau hanya #dirumahaja.
Dilansir dari: Erasmuslim.com dan muslimah.or.id
Putri Gita Agustine | Jakarta
Mengejar Malam Lailatul Qadar di Musim Pandemi Corona
Rabu, 13 Mei 2020 - 15:50 WIB