Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menceritakan penanganan di wilayahnya yang sukses tangani Covid-19. Ada empat langkah yang dilakukannya.
Usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (12/5/2020), Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menguraikan penanganan Covid-19 di wilayahnya.
Menurutnya, sejauh ini ada 299 kasus positif di Sumatera Barat. Sebanyak 72 persen adalah orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG). Sedangkan sisanya adalah PDP atau Pasien dalam Pengawasan.
Irwan menyebut. sejak 22 April sejak diberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak ada lagi yang kasus impor atau datang dari luar Sumbar.
"Itu menunjukkan bahwa, dari PSBB pada 22 April yang disambut larangan mudik tanggal 25 April, kita dianggap cukup efektif dalam artian tidak muncul lagi impor positif dari luar Sumatera Barat,"
Disebutkan, dari kasus positif corona juga tidak muncul kluster baru. Setelah pemberlakuan PSBB, persentase PDP di Sumbar juga menurun dari 12 persen menjadi 4 persen.
"Apa yang kita lakukan di Sumatera Barat sesuai arahan Presiden, kita lakukan testing secara dini dengan cepat. Sampai saat ini kita sudah lakukan 9000 spesimen yang diperiksa," kata Irwan.
Bahkan 3 minggu terahir, sudah ODP, OTG dan perantau 20 hari yang menjalani tes swab.
"Jadi kekuatan testing ini sudah ada di Sumatera Barat. Kita menunggu mesin ekstrasi dari BNPB dan kita bisa membantu provinsi tetangga untuk testing," katanya.
Selain itu Pemprov Sumbar juga melakukan
tracking masif. Bahkan dari satu kasus positif bisa ada 500 orang yang menjalani tes swab. Dari situ, dapat dilacak dan diputus rantai penularan.
Menurut Irwan, setelah dites swab, mereka yang dinyatakan negatif Covid-19 diperbolehkan pulang. Tapi jika hasilnya positif, maka yang bersangkutan harus menjalani isolasi.
Dan langkah yang terakhir penanganan Covid-19 di Sumbar menurut Irwan adalah treatment.
"Tingkat kesembuhan kita meningkat, dan mungkin minggu depan akan banyak. Jadi kekuatan testing, tracking, testing dan treatment kita lakukan di Sumatera Barat," katanya.
Irwan menambahkan, dengan pendekatan seperti ini, diharapkan akan muncul pelandaian kasus baru yang cepat. Selain itu juga, data-data perkembangan kasus positif, akan dijadikan dasar pembebasan PSBB.
Baca Juga :