Nasib Liga Premier makin tidak jelas dengan Pernyataan Boris Johnson. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson belum memberi lampu hijau kembali diputarnya roda kompetisi Premier League.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tak mau gegabah beri lampu hijau Liga Premier. Akibatnya pengelola Kompetisi Liga Inggris kian bingung menentukan "restart" jadual kompetisi yang terhenti akibat Wabah Pandemi Virus Corona.Inggris menjadi negara terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat yang mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat virus Corona. Inggris juga mencatat jumlah kasus terkonfirmasi virus Corona terbesar kedua di Eropa setelah Spanyol.Bahkan virus Corona telah memaksa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk menjalani karantina mandiri setelah positif terpapar virus Corona. Hal ini membuat Boris Johnson tidak mau gegabah memberikan lampu hijau kepada pengelola Liga Premier untuk memutar kembali roda kompetisi yang senpat dihentikan sementara akibat Pandemi virus Corona.Bahkan Boris Johnson belum memberikan ijin untuk membuka kembali kegiatan masyarakat kedalam kehidupan normal seperti sedia kala di negerinya Ratu Elizabeth tersebut. Sikap kehati hatian Perdana Menteri Inggris ini membuat kelanjutan Liga Premier tetap tertunda.[caption id="attachment_320062" align="alignnone" width="900"] Kelanjutan Liga Premiers kembali tertahan setelah Perdana Meneteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan pernyataan dalam pidatonya bahwa saat ini belum saatnya mengakhiri Lockdown. (Foto : Premiersleague)[/caption]Keinginan Pengelola Liga Premier untuk mengikuti langkah Bundesliga Jerman dalam meneruskan lagi musim kompetisi sepak bola 2019-2020, kembali terkantung kantung. Liga Premier tampaknya belum bisa cepat-cepat menyusul langkah Bundesliga Jerman yang segera bertanding lagi mulai 16 Mei 2020.
Faktor Penyebab Liga Premier Inggris Tidak Bisa Mengikuti Bundesliga Jerman Pertama adalah perbedaan pada jumlah korban meninggal dunia akibat pandemi virus Corona. Kalau di Inggris tercatat ada 219 ribuan kasus virus Corona, maka catatan kasus terkonfirmasi virus Corona di Jerman adalah 171 ribu. Jumlah korban pandemi Virus Corona ini yang membedakan kualitas respons kedua negara.Sampai Senin pagi ini sudah 31 ribu nyawa melayang di Inggris dibandingkan dengan korban meninggal dunia akibat virus Corona di Jerman yang hanya ada 7.500-an orang. Tingkat fatalitas virus Corona di Inggris mencapai 14,5 persen, sebaliknya Jerman hanya 4,4 persen.Pidato Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dihadapan rakyatnya Minggu malam kemarin, semakin menegaskan arah kebijakan pemerintah Inggris menghadapi Pandemi virus Corona belum berakhir."Saat ini bukan waktunya mengakhiri lockdown," kata Boris Johnson seperti dikutip The Guardian.[caption id="attachment_320064" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :