Ganjar Mukti sangat menikmati suasana Aceh di Liga 1 musim 2020. Ganjar menyukai keramahan masyarakat Aceh, penerapan syareat Islam dan banyaknya kedai Kopi di Banda Aceh.
Pemain PSIS Semarang Ganjar Mukti tidak pernah menduga akan bermain di klub promosi Liga 1 Persiraja Banda Aceh musim ini. Sebagai pemain sepakbola profesional Ganjar hanya mengikuti kemana dan dari mana datangnya tawaran untuk bermain.Pemain yang akrab disapa Ganjar itu tidak pernah merencanakan akan bermain di Persiraja Banda Aceh, tim yang berada di ujung barat Indonesia. Namun karena datangnya tawaran dari manajemen Persiraja Banda Aceh untuk memperkuat Laskar Rencong, Ganjar menerima rezeki yang datang tak terduga tersebut.“Betul Persiraja tim paling jauh ke barat. Saya tidak pernah tahu rezeki saya ada dimana. Saya cuma kerja keras dan berdoa selebihnya Tuhan yang punya peran,” ungkap Ganjar.Ganjar Muktipun terbang ke Banda Aceh dan mulai mengenakan seragam Persiraja sejak kompetisi Liga 1 musim 2020 dimulai. Selama berada di Aceh, mantan pemain PSIS Semarang itu mengungkapkan kekagumannya atas suasana di Aceh yang sangat berbeda dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.Menurut Ganjar, masyarakat Aceh sangat ramah sehingga membuat dirinya betah selama tinggal di sana. Selain itu banyak juga kedai kopi sebagai tempat nongkrong yang mudah ditemui di Banda Aceh.“Untuk suasana kota disana banyak sekali kedai kopi banyak tempat untuk duduk sambil ngobrol sama teman-teman,” kata Ganjar.Menurut Ganjar, masyarakat Aceh juga sangat religius dalam menjalankan syareat Islam. Mereka sangat taat dalam menjalankan perintah agama khususnya Sholat 5 waktu. Karena itu jadual pertandingan Persiraja Banda Aceh saat menjamu lawan lawannya di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh selalu dilaksanakan setelah jadwal sholat Ashar jika pertandingan digelar sore hari, atau setelah Sholat isya’ jika pertandingan dilaksanakan malam hari.“Di Aceh suasana nya sangat hangat dari suporter dan penduduknya lebih friendly. Cuma bedanya jam bertanding saja disana dilaksanakan setelah Salat Isya,” tutur Ganjar.Ganjar mengungkapkan jika kompetisi tidak berhenti akibat pandemi virus Corona, maka sesuai jadual yang dirilis PT LIB sebelumnya, dia bisa merasakan atmosfer pertandingan bersama Persijara di bulan Ramadan. Persiraja harus bermain away sebanyak empat kali selama bulan Ramadan 1441 Hijriyah ini.“Suasana Ramadan pasti kena banget disana. Sayangnya kompetisi dihentikan ya, tapi walaupun liga masih jalan Persiraja dapat jatah away empat kali selama Ramadan ini,” pungkas Ganjar.Kini harapan Ganjar sebagai pemain adalah agar situasi gawat darurat bencana Pandemi virus Corona berakhir secepatnya. Dengan demikian pemerintah bisa segera mencabut status gawat darurat dan menghentikan PSBB atau Pengawasan Sosial Berskala Besar.Dengan demikian masyarakat bisa beraktifits kembali seperti sedia kala dan hal ini akan menjadi dasar bagi PSSI dan PT LIB untuk memutar kembali roda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang dihentikan sementara.Kondisi aman dan bebas dari ancaman Pandemi virus Corona akan membuat mereka bisa bertanding kembali di kompetisi Liga 1 musim 2020.
Baca Juga :