Sosok Aktor Almarhum Adi Kurdi di Mata Aktris Yati Surachman.

WhatsApp Image 2020-05-08 at 13.51.27
WhatsApp Image 2020-05-08 at 13.51.27 (Foto : )
Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan tanah air. 
Aktor Adi kurdi meninggal dunia diusia 71 tahun, Jumat (8/5/2020) pukul 11.30 WIB di RS Otak Nasional, Jakarta. Aktris Yati Surachman (63), berbagi cerita saat berakting bareng dengan Adi kurdi bersama di platform OTT series. Kabar duka meninggalnya bintang sinetron Adi kurdi diusia 71 tahun, Jumat (8/5/2020) pukul 11.30 WIB di RS Otak Nasional, Jakarta Timur.Kepergian aktor kawakan  yang dikenal sebagai abah di keluarga Cemara, ,meninggalnya dikarenakan penyakit tumor otak yang diderita. Jenazah disemayamkan di di Bengkel Teater Rendra, Cipayung Depok.Kepergian meninggalkan duka yang dalam bagi dunia perfilman Indonesia, salah satu aktris tiga zaman Yati Surachman (63), pernah berakting  satu produksi bersama di platform OTT series di tahun 2019.Informasi kabar duka yang didapat Yati dari sutradara lawas Dedi Setiadi yang menggarap Film “Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah”.Awal perjumpaan Yati Surachman dengan Adi kurdi, sekitar tahun 1978 di sanggar bambu Yogyakrta bersama dengan mas Putu Wijaya dan beberapa orang film lainnya, Dan kembali berjumpa lagi dengan mas Adi Kurdi di Jakarta, dia sedang ikut mentas teater bersama Alm.Ws.Rendra. Kami walaupun berteman tapi tidak terlalu dekat namun hubungan kami baikSelama perjalanan di dunia film dan sinetron, akhirnya Yati Surachman dapat akting bersama Adi Kurdi. Judul OLD series di platform OTT-STRO TV anak perusahaan Skylar Pictures, tahun produksi 2019.“Saya berperan sebagai istrinya  mas Adi sebagai suami, sinetron itu menceritakan bagaimana indahnya kesetiaan, bagaimana kita saling mendukung didasari rasa percaya da jujur, lalu saat filming Adi kurdi sudah tidak dapat melihat karena penyakit glukomanya, pada saat akting, matanya melek tapi tidak dapat melihat, dia pernah bercerita untuk di operasi tetapi tidak mau”, tutur Yati Surachman.Yati Surachman terkejut saat awal mula melakukan filming untuk platform selama tiga hari di Jakarta. Dia melihat akting Adi kurdi sangat bagus.“Saat berakting mas Adi kurdi, cukup bagus seperti orang normal, saya bilang ke mas Kurdi, mas itu aktor, setelah yati melihat hasil shooting
nya, walaupun ada sekecil sekali kendala nya, mungkin karena saya orang film yang bisa melihat itu,namun bisa di atasi”, ungkap Yati Surachman penerima the best actress Festival Film Asia Pasifik tahun 1978, melalui film “ Perawan Desa”.Sosok Adi dimata Yati Surachman, sebagai pemain dia sangat welcome dengan memberikan peluang dalam berakting berperan sebagai suami istri.“Kalau suami istri mau menikah itukan perlu waktu,tetapikan kalau suami istri di dalam film atau sinetron, memang perlu waktu juga untuk adaptasi supaya mendapatkan chemistrynya satu sama lain, cuma bisa menjadi singkat karena mungkin dia pemain dan lawan mainnya kami berdua tanpa kendala karena mas Adi kurdi penuh dengan sopan santun dan baik,”pungkas Yati Surachaman.Pengalaman shooting bersama Adi Kurdi merupakan pengalaman yang sangat berharg, karena di dalam kesakitannya Dia mampu berkarya dan mengajarkan arti dari seni peran,

Selamat Jalan mas Adi Kurdi, Surga menantimu kita kehilangan lagi the real actor... blm ada yg sedahsyat beliau secara acting maupun keilmuan",  tutup Yati Surachman sambil berdoa.