Banjir Masih Menggenangi Jalur Poros Tengah Trans Kalimantan

BANJIR KALTENG
BANJIR KALTENG (Foto : )
Banjir yang masih merendam di jalur tengah Trans Kalimantan,  tepatnya di Desa Penda Parania, Kecamatan Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau – Kalimantan Tengah, dan banjir ini sudah merendam sekitar lima hari.
  Akibatnya, menimbulkan kemacetan kendaraan yang akan melintas dijalur tersebut.Sedangkan kendaraan roda dua memilih alternatif menggunakan jasa getek, yang mana pada malam hari biaya bertambah hingga Rp50 ribu.Situasi di sore hingga menjelang malam hari, di lokasi banjir di jalur tengah trans Kalimantan, dimana terlihat antrian kendaraan roda empat dan juga truk, jadi menumpuk di sepanjang satu kilometer.Sejak dilanda banjir selama lima hari terakhir, debit air pun semakin tinggi sehingga badan jalan tertutup banjir, yang kedalaman yang bervariatif, tergantung ketinggian badan jalan, dan ini sejauh hingga dua kilometer.Sebagian pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor, memilih alternatif jasa penyeberangan getek, atau perahu untuk menghindari macet kendaraan.Pengguna jasa pun harus mengeluarkan biaya lebih disbanding, biaya penyeberangan di siang hari, yaitu dari Rp30 ribu di siang hari dan Rp50 ribu di sore dan malam hari.Sedangkan diketahui jalur poros tengah trans Kalimantan ini menghubungkan lima kabupaten dan kota, serta dua provinsi, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, namun setiap musim penghujan selalu dilanda banjir.Dari sejumlah pengguna jalan yang melintasi lokasi tersebut,  juga ada sebagian warga yang  tidak mengetahui adanya banjir di jalur trans Kalimantan dan mereka tetap melanjutkan perjalanan pulang kampung, meski masih ditengah pandemi covid-19 ini. Agung Supriyanto | Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah