Inilah Tiga Pesepak Bola Asing di Indonesia yang Menjadi Mualaf

Inilah Tiga Pesepak Bola Asing di Indonesia yang Menjadi Mualaf (Foto Abanda Herman-Istimewa)
Inilah Tiga Pesepak Bola Asing di Indonesia yang Menjadi Mualaf (Foto Abanda Herman-Istimewa) (Foto : )
Inilah tiga pesepak bola Asing yang pernah bermain di Indonesia yang memutuskan pindah Agama atau menjadi Mualaf.
Memang Agama adalah kepercayaan yang diyakini dan dianut oleh seseorang sebagai sebuah rahmat dari Sang Pencipta sehingga ketika berpindah agama pastinya menjadi suatu pilihan dalam hidupnya. Seperti yang dialami beberapa pemain asing di sepak bola tanah air yang memilih untuk menjadi mualaf. Sampai-sampai ada yang sangat mendalami agama yang baru diyakininya. Siapa saja mereka? Ini dia 3 pemain bola asing di Liga Indonesia memilih menjadi mualaf. 1. Abanda Herman Abada Herman adalah pemain asing asal Kamerun yang berkiprah di Liga Indonesia. Pada 2013 lalu memutuskan menjadi mualaf dan namanya menjadi Ahmad Abanda. Sebagai mualaf, tahun 2013 lalu menjadi awal Abanda Herman yang pernah merumput di Persija dan Persib ini menjalani ibadah puasa Ramadhan. Abanda Herman bersyukur ibadahnya diberi kelancaran dan mengaku bisa melaksanakan puasa penuh selama Ramadhan ini. Untuk Ramadhan tahun ini, Abanda Herman atau Ahmad Abanda juga masih menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
2. Marcio Souza Nama Marcio Souza sangat tenar dalam dunia sepak bola tanah air. Menjadi mualaf saat dirinya memperkuat Semen Padang pada 2010 lantaran melihat rekan setimnya sangat taat menjalankan shalat. Striker andalan Semen Padang asal Brasil yang bernama lengkap Marcio Souza da Silva, resmi memeluk agama Islam menyusul rekannya sesama pemain sepakbola asal Brasil, Antonio Claudio, yang sudah lebih dulu menjadi seorang muslim. Prosesi beralihnya keyakinan striker yang sudah menyumbang 10 gol untuk SP di kompetisi divisi utama musim ini, berlangsung pada Senin (28/3/2010) di Mesjid Nurul Iman Kota Padang. Pengucapan kalimat Tauhid Dua Kalimah Syahadat oleh Marcio yang dipandu Ketua MUI Kota Padang Buya Syamsul Bahri Khatib, dihadiri pengurus serta jamaah mesjid terbesar kota Padang itu, bisa dilafazkan dengan tenang dan lancar oleh Marcio. Setelah dinyatakan sah menjadi Muslim, mantan striker Persela Lamongan yang didampingi rekan-rekan satu timnya, tim pelatih dan beberapa pengurus SP, resmi mengganti namanya menjadi Ahmad Marcio. Ketika ditanya alasannya memeluk Islam, Marcio mengatakan, dia sudah lama tertarik untuk memeluk Islam. Karena selama empat tahun dia bermain di Indonesia yang merupakan negara Islam terbesar di dunia, juga ikut memengaruhinya. "Saya senang dan tertarik melihat kawan-kawan lain, selalu taat dan rutin beribadah kalau pas tiba waktunya shalat. Bahkan dalam perjalanan away, di tengah perjalanan sekali pun kawan-kawan tak lupa beribadah. Mereka seperti menemukan kedamaian saat beribadah," katanya saat itu. Menurutnya, hal itu juga semakin memperkuat keyakinannya untuk beralih menjadi seorang muslim. semuanya murni datang dari dirinya, tanpa ada paksaan dari siapa pun 3. Patricio Jimenez Menjadi mualaf dilakukan Patricio Jimenez sebelum meminang Novia Anggaraeni pada 2004 lalu. Pato sapaan akrabnya menjadi rajin shalat dan mengaji, sampai-sampai dirinya menjadi guru ngaji bagi ketiga anaknya. Mantan pemain Semen Padang dan Persib Bandung itu memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah tak lagi berkarier sebagai pesepak bola. Menikah dengan wanita berdarah Minang, 13 tahun lalu dan memiliki empat putra, pemain asal Chile itu merasa bagian dari negara ini. Kesibukannya akhir-akhir ini pun tak lepas dari kerja sukarela membantu pengembangan sepak bola usia muda. Pato, sapaan akrabnya, menganggapnya sebagai proyek balas budi untuk sepak bola Indonesia. Pato datang ke daerah-daerah di sekitar maupun luar Pulau Jawa, hanya dengan diongkosi panitia untuk memberikan konsultasi pembinaan sepak bola usia muda. Bayaran yang hanya sekadarnya itu bukan menjadi hal utama. Urusan dapur, Pato mengaku masih memiliki pemasukan dari usaha kecil-kecilan di bidang jasa travel dan wiraswasta yang dikelola istri. "Saya pernah hanya tidur di dalam lapangan indoor di Surabaya dan dikasih nasi kotak saja. Tapi saya tetap senang karena tujuan saya mengabdikan diri untuk sepak bola Indonesia," ujar Pato.