Pertahanan Persiraja Banda Aceh terbaik di Liga 1 2020. Dari tiga pertandingan perdana Liga 1 Persiraja belum kebobolan, padahal lawan yang dihadapi merupakan dua tim kuat Bhayangkara FC dan Madura United.
Kompetisi Liga 1 musim 2020 baru berlangsung di pekan ke 3 sebelum dihentikan oleh PSSI dan PT LIB karena force majeure. Liga 1 dihentikan karena penyebaran Pandemi virus Corona yang sangat berbahaya.Padahal Persiraja Banda Aceh merupakan salah satu tim promosi selain Persik Kediri, dan Persita Tangerang. Namun Persiraja membuktikan sebagai tim pendatang baru di Liga 1, tidak mudah di kalahkan apalagi menjadi lumbung gol bagi tim tim langganan Liga 1.Sampai dengan pertandingan ketiga Kompetisi Liga 1 2020, Persiraja telah menunjukkan statistik bertahan yang cukup bagus. Tim yang berdiri sejak 1957 ini sukses menahan dua tim kuat, Bhayangkara FC 0-0 (29/2 ), Madura United 0-0 (9/3) dan menang 1-0 (14/3) saat melawat ke kandang Persik Kediri.Persiraja Banda Aceh menunjukkan sebagai salah satu tim yang paling hebat pertahanannya. Dari tiga pertandingan perdana Liga 1 musim 2020 ternyata tim kebanggaan masyarakat Aceh ini mampu membuat frustasi mantan juara Liga 1, Bhayangkara FC.Seperti yang tercatat dalam statistik PT Liga Indonesia Baru (LIB), dari tiga pertandingan tersebut, tim besutan Hendri Susilo telah sukses melakukan 104 intercepts, kemudian sukses membukukan clearances hingga 99 kali.Data tersebut semakin lengkap dan menunjukkan ketangguhan lini belakang Laskar Rencong karena Persiraja juga tercatat sebagai tim yang paling banyak menerima tembakan dari lawan, yakni sebanyak 42 kali!Kiper Persiraja Banda Aceh, Fakhrurrazi Quba dalam tiga kali penampilannya telah melakukan 13 kali penyelamatan. Pada Kompetisi Liga 1 musim 2020, catatan Fakhrurrazi Quba ini hanya kalah dari kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam yang telah melakukan 14 kali penyelamatan.Pelatih Persiraja Hendri Susilo, tidak menampik jika timnya disebut kuat dalam bertahan. Mereka selalu tampil pantang menyerah dan pekerja keras yang selalu membantu pertahanan saat timnya diserang lawan.“Disadari atau tidak, itu erat kaitannya dengan karakter pemain-pemain asal Aceh. Rata-rata pemain-pemain kami pekerja keras dan fight,” terang Hendri Susilo.Menurut Hendri sebagai tim promosi Liga 2 ke Liga 1 tentu para pemain Persiraja Banda Aceh menyadari mereka tidak boleh kebobolan dan menjadi bulan bulanan tim Liga 1. Hendri sebenarnya tidak menekankan timnya untuk tampil defensif ketika bertanding. Mereka hanya diminta untuk menyesuaikan dengan karakter lawan yang dihadapi.“Melihat karakter anak-anak, tidak mungkin saya meminta mereka bermain terbuka. Jadi, semuanya dikombinasikan. Sesekali bermain terbuka dan cepat. Jadi, mungkin itu yang membuat publik menganggap kami tampil defensif,” tambah Hendri.Berdasarkan fakta yang telah ditunjukkan oleh Persiraja Banda Aceh, PT LIB memberikan apresiasi yang positif terhadap Persiraja.“Salah satu tim promosi yang mengejutkan penampilannya sejauh ini ialah Persiraja Banda Aceh. Mereka terbukti mampu mengimbangi tim-tim lain yang udah terbiasa bersaing di level tertinggi. Terima kasih, Persiraja. Kalian telah menunjukkan gambaran ketatnya kompetisi kasta tertinggi di sepak bola nasional,” jelas Dirut PT LIB, Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri.Persiraja meraih hasil dua kali seri saat bertanding di Stadion Haji Agus Salim Banda Aceh saat menjamu Bhayangkara FC (0-0) dan menahan imbang Madura United (0-0). Justru dipertandingan ketiga saat bermain di kandang lawan Skuat asuhan Hendri Susilo meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persik Kediri.Saat ini Persiraja Banda Aceh pantas dipertimbangkan sebagai tim yang hebat kemampuannya dalam bertahan.
Baca Juga :