Seperti banyak orang di AS, Patriana Sonia, merasa kaget sekaligus senang ketika mengetahui rekening banknya bertambah pekan lalu.Perempuan Indonesia yang bekerja sebagai pegawai kontraktor di sebuah instansi pemerintah ini, dan suaminya yang bekerja sebagai pekerja lepas, menerima stimulus berjumlah total 2.400 dollar AS atau lebih dari Rp37 juta.“Lumayan suami istri dapat masing-masing, tapi walaupun dapat stimulus cuman kita harus hati-hati juga kalau misal pemerintahnya tiba-tiba tutup atau gimana, harus ada back up buat beberapa bulan juga kan,” kata Patriana.Meski masih mendapatkan penghasilan, Patriana tidak membelanjakan semua dana bantuan yang diterimanya.Sebagian digunakan untuk mendukung usaha kecil menengah di sekitar tempat tinggalnya di negara bagian Virginia, sisanya ditabung.[caption id="attachment_311285" align="alignnone" width="900"] Patriana yang mendapat BLT dari Pemerintah AS selama pandemi corona (Foto: dok pribadi)[/caption]Pakar keuangan mengatakan bantuan pemerintah bisa dioptimalkan dengan metode pengaturan keuangan.Nadia Amalia, CEO organisasi literasi keuangan "Cerdik Mapan" yang sedang mengambil S2 jurusan keuangan di Massachusetts Institute of Technology mengatakan, setelah memenuhi berbagai kebutuhan pokok, uang yang tersisa sebaiknya disisihkan untuk dana darurat.“Yaitu dana yang bisa kalian pakai sepatu waktu kapan saja jika ada kebutuhan mendesak. Ingat ya manteranya adalah untuk kebutuhan darurat (jumlahnya) tiga kali (anggaran bulanan) untuk yang masih lajang, dan untuk yang sudah menikah yaitu enam sampai 12 kali (anggaran bulanan),” kata Nadia Amalia.
Sedikitnya 80 juta orang di Amerika Serikat (AS) yang menerima dana stimulus atau bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah setempat. Di antara mereka yang menerima BLT, ada diaspora Indonesia.
Baca Juga :