Walaupun tingkat pemulihan dari virus Corona secara global menjanjikan, namun para ahli percaya pasien yang telah sembuh bukan berarti tidak berisiko untuk terinfeksi kembali.
Jumlah kasus virus Corona (Covid-19) secara global saat ini telah mencapai lebih dari 1,9 juta. Menurut pantauan dari situs Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, sebanyak lebih dari 480 ribu orang dinyatakan sembuh dari virus ini.Seperti dikutip laman Independent , Walaupun tingkat pemulihan dari virus Corona secara global menjanjikan, para ahli percaya paisen yang telah sembuh bukan berarti tidak berisiko untuk terinfeksi kembali.Menurut Li QinGyuan, direktur pencegahan dan perawatan pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, pasien yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi masih belum jelas berapa lama perlindungan berlangsung."Tapi, pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan dengan lama. Bagi banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan terinfeksi kembali," tutur Li, demikian kutipan pernyataan Li, pada Rabu (15/4/2020).Sementara itu, menurut Dr Peter Jung, seorang asisten profesor pediatri di University of Texas Medical School, Houston, mengatakan kekebalannya berbeda untuk pasien anak-anak."Tidak ada yang tahu pasti, tetapi kebanyakan anak-anak kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus Corona.Tetapi sama seperti flu yang dapat bermutasi, demikian juga Covid-19 yang akan membuat seseorang rentan untuk terinfeksi kembali," ucap Dr Peter Jung, dalam pernyataan kepada
The Huffington Pos. Walau begitu, Dr Stephen Gluckman selaku dokter penyakit menular di Penn Medicine dan direktur medis Penn Global Medicine berpendapat bahwa ketika seseorang terinfeksi Covid-19, tubuh akan menghasilkan kekebalan pada kebanyakan orang. Artinya, pasien yang telah pulih kemungkinan mengalami kekambuhan daripada terinfeksi kembali.CDC pun menjelaskan bahwa respon kekebalan terhadap Covid-19 masih belum dipahami secara mendetail. Terutama bagi pasien yang memiliki kekebalan tubuh terganggu."Pasien yang terinfeksi MERS tidak mungkin terinfeksi kembali setelah mereka pulih, tetapi belum diketahui apakah perlindungan kekebalan serupa juga terjadi pada pasien Covid-19. Respon kekebalan terhadap virus Corona ini belum dipahami," jelas CDC.Para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah mungkin pasien yang telah sembuh dapat terinfeksi Covid-19 kembali.Terlepas dari hal itu, tim ahli menyarankan bagi orang yang telah terinfeksi untuk mengikuti langkah-langkah kebersihan yang disarankan CDC, seperti menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan, dan menutup mulut saat bersin dan batuk.
Baca Juga :