Bikin Heboh, Surat Staf Khusus Presiden Langsung ke Kecamatan

surat stafsus2
surat stafsus2 (Foto : )
Surat Staf Khusus Presiden bikin heboh dunia maya. Surat yang ditujukan langsung ke kecamatan itu diduga juga rawan konflik kepentingan. Belakangan surat itu ditarik kembali.
Sepanjang pagi hingga siang ini, Selasa (14/4/2020), tanda pagar (tagar) stafsus alias staf khusus jadi salah satu topik yang paling banyak dibahas di jagat Twitter. Ternyata stafsus yang dimaksud adalah Andi Taufan Garuda Putra.Ini berawal dari beredarnya surat yang mengatasnamakan Sekretariat Kabinet RI, yang ditandatangani oleh Stafsus Andi Taufan Garuda Putra.Surat bernomor: 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tertanggal 1 April 2020 langsung ditujukan kepada camat di seluruh wilayah Indonesia. Perihal surat terkait kerja sama dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.Yang bikin tambah heboh, isi surat juga menyebutkan komitmen dari PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) untuk dapat berpartisipasi dalam menjalankan program tersebut di area Jawa, Sulawesi dan Sumatera.Netizen pun langsung mengaitkan posisi Andi Taufan yang juga sebagai pendiri dan CEO PT Amartha Mikro Fintek[caption id="attachment_307760" align="alignnone" width="629"] Surat dari Stafsus Presiden yang berkop Sekretariat Kabinet RI yang beredar di dunia maya (Foto: Istimewa).[/caption]

Minta Maaf

Setelah jadi heboh di dunia maya, belakangan, Andi menarik kembali surat itu dan meminta maaf kepada masyarakat.“Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut. Tentunya hal ini akan menjadi pelajaran penting bagi saya sebagai anak muda yang ingin memberikan kontribusi untuk negeri, agar tetap mengikuti kaidah aturan dalam sistem birokrasi,” kata Andi seperti dilansir katadata.co.id,  Selasa (14/4/2020).Menurut Andi, surat itu bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid-19. Program itu digagas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan tujuan untuk mempercepat pencegahan dan penanggulangan virus corona.Andi mengatakan, dukungan tidak menggunakan anggaran negara atau daerah sama sekali.“Dukungan tersebut, murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel."“Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya,” katanya lagi. Viva.co.id